JAKARTA - Presiden terpilih, Joko Widodo, memberikan bocoran kabinetnya bakal diisi 18 menteri dari kalangan profesional murni dan 16 orang dari profesional partai politik. Siapa saja profesional murni yang dilirik Jokowi?
Peneliti dari Aliansi Pemuda Indonesia Untuk Perubahan, Albert Simangunsong, mengaku sudah mengantongi beberapa nama yang diusulkan kelompok muda dari aktivis kemahasiswaan dan kepemudaan dalam diskusi kelompok terbatas atau Focus Group Discussion (FGD).
“Hasilnya tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Pak Jokowi akan ada 34 pos kementerian yang akan diisi 18 profesional dan 16 dari profesional parpol,” ujar Albert di Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Albert menyebutkan sejumlah figur yang dianggap memiliki kompetensi tinggi dan berpeluang diangkat sebagai menteri Jokowi. Mereka adalah Chairul Tanjung (CT), Anis Bawesdan, Jumhur Hidayat, Dahlan Iskan, Abraham Samad, Rizal Ramli, Faisal Basri, Todung Mulya Lubis hingga Ignasius Johan.
“Nama baru juga muncul seperti Prof Elwin Tobing, guru besar Universitas Azusa Pacific California USA, ekonom kebijakan publik dan fiskal kelas dunia dan Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purjianto yang menguasai bidang maritim,” ujarnya.
Albert mencontohkan CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, layak menjadi Menko Ekuin dan Dahlan Iskan atau Ignatius Johan diusulkan menjadi Menteri Perhubungan karena sukses menahkodai PJTKA. Jumhur Hidayat diusulkan jadi Menakertrans karena pengalaman menjadi kepala BNP2TKI selama tujuh tahun dan Abraham Samad diusulkan menjadi Jaksa Agung.
Sementara tokoh dari kalangan parpol yang memiliki peluang, kata Albert, antara lain Lukman Hakim Saifuddin (PPP), Andi Widjajanto (PDIP), Qurtubi (Nasdem), Daniel Johan (PKB).
“Itu yang agak tinggi ya kompetensinya yang muncul dalam FGD, nama nama lain dari kalangan parpol memang bermunculan tapi masih agak di bawah kompetensinya. Seperti Lukman Hakim tetap diusulkan sebagai Menteri Agama, Andi Widjajanto Menteri Pertahanan, Qurtubi Menteri ESDM, Daniel Johan Menteri Pembanguan Daerah Tertinggal. Kami rilis apa adanya,” tutur Albert.
(Dede Suryana)