Marciano Bantah Gayatri Anggota BIN

JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan Gayatri Dwi Wailissa, gadis jenius penguasa 14 bahasa asing, yang meninggal beberapa waktu lalu bukanlah anggota BIN.

"Dia bukan anggota BIN, Gayatri anak yang di atas rata-rata, namun yang bersangkutan bukanlah anggota BIN," kata Marciano di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Senin (27/10/2024).

Menurut Marciano, Gayatri sangat terobsesi masuk dan bergabung di BIN. Namun Gayatri belum cukup umur untuk masuk ke BIN

"Saya pastikan dia tidak pernah mendaftar sebagai BIN, memang orang tuanya terobsesi suatu hari menjadi anggota BIN, tapi belum pernah ada proses itu," bebernya.

Kendati demikian, Marciano berbela sungkawa atas meninggalnya Gayatri. Dia berharap ada anak bangsa seperti Gayatri yang bisa bergabung ke dalam lembaganya.

"Kita juga turut berduka cita atas meninggalnya Gayatri," tuntasnya.

Sebelumnya, orang tua Gayatri, Dedi mengungkapkan bahwa anaknya merupakan anggota BIN sejak tiga bulan terakhir. Selama itu, putrinya ditempa secara fisik di Markas TNI Cijantung di bawah komando Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

“Sejak tiga bulan yang lalu Gayatri telah direkrut sebagai anggota Badan Intelejen Negara (BIN),” ujar Dedi, Sabtu 25 Oktober 2014.

Fakta itu diungkap Darwis saat memberi sambutan di hadapan pelayat di Markas Kodim 1504 Pulau Ambon, tempat jenazah disemayamkan. Namun dia tidak merinci apakah kematian Gayatri berkaitan dengan aktivitas fisik yang melelahkan itu.

“Kematian Gayatri disebabkan karena pecah pembuluh darah di otak yang menyebabkan dia mengalami koma selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal,” ungkap Dedi.