BALTIMORE – Kerusuhan sedang melanda Baltimore, Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS pun mengirim ribuan petugas kepolisian dan pasukan National Guards untuk mengatasi situasi di sana.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (29/4/2015), tak lama setelah jam malam mulai berlaku pada pukul 22.00 waktu setempat, polisi antihuru-hara memerintahkan beberapa ratus demonstran yang berkumpul di persimpangan West Baltimore untuk membubarkan diri.
Namun, para pendemo menanggapinya dengan melemparkan botol dan mencemooh polisi. Petugas kepolisian pun mulai merangsek maju ke depan.
Sementara Wali Kota Baltimore Stephanie Rawlings-Blake sempat menyambangi persimpangan tempat pendemo berkumpul. Ia bahkan memohon kepada mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.
Pihak kepolisian mengatakan, satu-satunya pengecualian untuk jam malam adalah keadaan darurat medis dan bekerja. Sebagaimana diberitakan, Senin 27 April 2015, kerusuhan terjadi di Baltimore setelah terjadi pembunuhan terhadap seorang warga kulit hitam bernama Freddie Gay.
Warga setempat mulai menjarah toko-toko dan sejumlah bangunan terbakar habis. Insiden itu membuat 20 petugas terluka, kepolisian pun menangkap lebih dari 250 orang dalam kekerasan.
(Hendra Mujiraharja)