NEW YORK – Menurut Arsip Kekerasan Senjata, Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 160 penembakan massal - di mana empat orang atau lebih ditembak - sepanjang 2023 ini.
AS memasuki tonggak sejarah setelah insiden penembakan massal di pesta ulang tahun ke-16 di negara bagian Alabama, AS. Penembakan ini menewaskan 4 orang dan 28 terluka.
Beberapa orang kritis setelah tembakan dilepaskan di Mahogany Masterpiece Dance Studio di Kota Dadeville, Alabama pada Sabtu (15/4/2023).
Presiden AS Joe Biden pun langsung angkat bicara dan memperbarui seruannya untuk undang-undang senjata yang lebih keras setelah insiden itu.
"Apa jadinya bangsa kita ketika anak-anak tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun tanpa rasa takut?" tanya Biden, dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Minggu (16/4/2023), dikutip BBC.
Dalam pernyataannya sendiri, Biden mengatakan bangsa itu "sekali lagi berduka" dan menggambarkan peningkatan penembakan sebagai "keterlaluan dan tidak dapat diterima".
Dia mengatakan rakyat Amerika ingin anggota parlemen bertindak atas "reformasi keamanan senjata yang masuk akal".