YOGYAKARTA - Eri Yunanto, mahasiswa Universitas Atmajaya, Yogyakarta yang tewas jatuh ke dalam kawah Merapi, sebelumnya sudah dilarang oleh sang ayah untuk naik ke puncak Gunung Merapi.
"Bapaknya sudah melarang, dan mengajak Erri untuk naik ke gunung yang di Sumbawa, NTT. Karena kebetulan bapaknya akan pindah tugas ke NTT bulan depan," ujar salah seorang kerabat, Sentot Haryawan, di rumah duka Dusun Biru Tengah RT 03 RW 30, Trihanggo, Gamping, Sleman, (19/5/2015).
Ia mengatakan, Eri tidak mau mendengarkan saran orang tua, mahasiswa semester enam itu tetap berangkat bersama teman-temannya ke Gunung Merapi. "Sebelum ajakan bapaknya selesai, Eri berangkat ke Merapi bersama teman-temannya," katanya.
Sentot mengenal keseharian Eri sebagai pemuda dan anak bungsu yang tergolong aktif dan suka bermain futsal. Eri juga tergolong pemuda yang banyak teman. Mulai dari komunitas futsal, teman SMA, dan teman kuliah. "Sebagai anak muda, Erri pandai bergaul,"ucapnya.
Sementara dari pantauan, puluhan pelayat sudah memadati rumah duka. Di depan rumah Eri juga sudah ada dua karangan bunga yang berisi ucapkan turut berduka cita dari rekan keluarga.
Dari informasi, saat ini jenazah Eri sudah berhasil dievakuasi dari kawah Merapi. Rencananya jenazah akan dibawa ke RSUD Boyolali untuk divisum terlebih dahulu. Setelah itu jenazah akan dibawa kembali ke Yogyakarta.
(Susi Fatimah)