Unggas Mati Mendadak di Sukabumi Positif Flu Burung

Fajar Sidik Supriadi, Jurnalis
Jum'at 25 Maret 2016 16:33 WIB
Ilustrasi
Share :

SUKABUMI - Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi pastikan sejumlah unggas yang mati mendadak di Kampung Cigelong, RT 01 RW 07 Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi positif flu burung.

Hal tersebut berdasarkan hasil tes terhadap 10 sampel hewan ternak yang dibawa ke Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, Rabu 23 Maret.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan mengatakan meskipun laporan dari Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor masih bersifat lisan, namun Dinas Peternakan akan langsung melakukan langkah pencegahan agar virus flu burung tidak menyebar ke sejumlah daerah di Kabupaten Sukabumi.

"Laporan tertulis baru akan kami terima Senin depan, namun saat dihubungi mereka meyatakan beberapa hewan positif flu burung. Sekarang akan melakukan gerakan vaksinasi terhadap sejumlah hewan ternak yang ada di Kabupaten Sukabumi," ujarnya kepada Okezone, Jumat (25/3/2016)

Hal tersebut sengaja dilakukan agar penyebaran flu burung tidak meluas ke sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi. Apalagi, di musim penghujan seperti saat ini, faktor cuaca sangat mempengaruhi kondisi hewan ternak.

"Kalau cuaca seperti saat ini hewan pasti mudah terkena penyakit. Apalagi yang tidak diberi vaksinasi atau yang kandangnya di daerah lembab," ucapnya.

Ia menyatakan hewan yang dipelihara masyarakat yang paling banyak terserang penyakit. Termasuk sejumlah hewan yang dinyatakan positif terkena flu burung.

"Kalau unggas yang dileihara perusahaan itu, minim terkena penyakit. Sebab mereka diberi vaksinasi dan rutin melakukan pembersihan kandang," ungkapnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu mengimbau masyarakat mengandangkan hewan ternaknya agar penyebaran flu burung tidak meluas.

Selain itu, dirinya melaporkan apabila ada temuan hewan mati mendadak. "Kalau ada temuan hewan mati mendadak diharapkan melaporkan ke dinas sedini mungkin agar penanganannya bisa secepatnya," terangnya.

Cara pemeliharaan yang dilakukan masyarakat, sambungnya, sangat riskan menular ke manusia. Sebab, kata Winda, lokasi kandang dengan rumah penduduk itu sangat berdekatan. Selain itu hewan ternak dipelihara begitu saja, tanpa pemeliharaan yang benar dan intensif. "Pemeliharaan unggas seadanya membuat mereka mudah terserang pnyakit," paparnya.

Winda mengimbau agar masyarakat agar tidak mengkonsumsi unggas yang sedang sakit dan menguburkan hewan ternak yang mati mendadak. Serta dianjurkan tidak mengambil hewan mati dengan tangan terbuka.

"Jangan sampai ada unggas yang mati mendadak dibuang sembarang ataupun ke sungai. Gunakan juga masker ataupun sarung tangan ketika mau mengambil unggas yang mati," tandasnya.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya