Bocah Enam Tahun Keracunan Teh Kemasan

Saldi Hermanto, Jurnalis
Kamis 09 Juni 2016 21:06 WIB
Ibu korban menunjukan teh kemasan yang diduga beracun (Foto: Saldi Hermanto/Okezone)
Share :

TIMIKA - Seorang bocah berusia enam tahun keracunan setelah meminum teh kemasan gelas. Menurut orangtua korban, Santi Rumaikeuw setelah anaknya meneguk teh kemasan tersebut, korban merasa panas pada tenggorokan kemudian lemas.

Kondisi korban yang bernama Petronella Rahawarin kini dalam kondisi lemas dan terbaring di Puskesmas Timika Jaya, Mimika, Papua. Korban tengah menjalani perawatan setelah divonis pihak medis bahwa korban mengalami keracunan.

Orangtua korban pun langsung melaporkan hal tersebut ke kantor pelayanan Polres Mimika, Kamis (9/6/2016). Menurut Santi, peristiwa terjadi di rumahnya, Jalan Nenas, Kampung Timika Jaya, pada Senin 6 Juni 2016, korban membeli beberapa teh kemasan gelas pada salah satu kios di depan rumahnya. Setelah membeli teh kemasan gelas, korban kemudian memberikan juga kepada ibunya untuk dikonsumsi bersama-sama.

“Anak saya beli teh kemasan lebih dari satu, saya juga minum tapi tidak kenapa-kenapa. Tapi teh yang anak saya minum itu setelah saya cek, di dalamnya ada benda kenyal, saya juga tidak tahu itu benda apa. Setelah dia minum teh itu, dia bilang kalau tenggorokannya terasa panas,” jelas Santi.

Santi bahkan sempat membawa anaknya ke RSUD Mimika, namun pihak medis hanya menangani apa adanya, belum mengetahui secara pasti apa yang dialami korban. Setelah korban diperbolehkan pulang ke rumah, pada hari berikutnya kondisi korban semakin buruk, korban mengalami lemas parah dan buang air besar berulang kali.

Akhirnya orangtua korban membawanya ke Puskesmas Timika Jaya untuk berobat. Saat diperiksa oleh salah satu dokter di Puskesmas tersebut, korban dinyatakan mengalami keracunan.

“Dokter setelah periksa, dokter bilang anak ibu keracunan. Hari ini saja anak saya sudah 21 kali buang air besar, kalau bapak dilihat kondisinya sekarang, pokoknya sangat memprihatinkan sekali,” tutur Santi.

Sebelumnya orangtua korban sudah berupaya untuk meminta klarifikasi dari pihak distributor yang menyalurkan teh kemasan tersebut, namun hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak distributor untuk mengklarifikasikan teh kemasan yang diduga menyebabkan korban mengalami keracunan tersebut.

“Intinya ada klarifikasi saja sama kami selaku korban soal teh kemasan itu, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali, padahal tehnya belum kedaluwarsa, karena tanggalnya masih berapa bulan lagi,” ungkap Santi.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya