Akhirnya orangtua korban membawanya ke Puskesmas Timika Jaya untuk berobat. Saat diperiksa oleh salah satu dokter di Puskesmas tersebut, korban dinyatakan mengalami keracunan.
“Dokter setelah periksa, dokter bilang anak ibu keracunan. Hari ini saja anak saya sudah 21 kali buang air besar, kalau bapak dilihat kondisinya sekarang, pokoknya sangat memprihatinkan sekali,” tutur Santi.
Sebelumnya orangtua korban sudah berupaya untuk meminta klarifikasi dari pihak distributor yang menyalurkan teh kemasan tersebut, namun hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak distributor untuk mengklarifikasikan teh kemasan yang diduga menyebabkan korban mengalami keracunan tersebut.
“Intinya ada klarifikasi saja sama kami selaku korban soal teh kemasan itu, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali, padahal tehnya belum kedaluwarsa, karena tanggalnya masih berapa bulan lagi,” ungkap Santi.
(Khafid Mardiyansyah)