JAKARTA - Schapelle Corby, warga negara Australia yang dikenal sebagai 'Ratu Ganja', akan meninggalkan Bali malam ini. Sekira 13 tahun lalu, ia menjadi headline berbagai media massa dalam dan luar negeri setelah kedapatan membawa 4 kg ganja saat tiba di Bali pada 2004.
Kini, Corby akan dikawal ke bandara dengan pengamanan super ketat untuk diterbangkan kembali ke negaranya.
Pembebasan Corby menjadi sorotan berbagai media Australia. Situs berita ABC Australia misalnya, membahas betapa ketatnya pengamanan yang diberlakukan dalam proses deportasi Corby. Kepolisian Bali telah menggandakan petugasnya yang akan mengawal Corby. Dikabarkan 200 personel kepolisian akan disiagakan hingga perempuan 39 tahun itu terbang dengan selamat. Masa tahanan Corby sendiri akan habis pada tengah malam nanti.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan HAM Bali, Surung Pasaribu mengekspresikan rasa frustrasinya. Ia menyebut, Konsulat Australia-lah yang meminta pengamanan ketat untuk Corby.
"Orang yang akan dideportasi adalah warga Australia, keluarganya juga orang Australia, pihak yang meminta pengamanan juga Konsulat Australia, media yang meliput juga Australia dan kami yang harus kerepotan dengan semua ini," ujar Pasaribu, seperti dilansir ABC Australia, Sabtu (27/5/2017).
Wartawan dari berbagai media menunggu Corby di sekitar vilanya di Kuta, Bali. (Foto: Alan Putra/Sydney Morning Herald)
Tugas utama para polisi tersebut adalah mengatur lalu lintas, dan terutama media. Para polisi ini akan menggunakan seragam dan pakaian bebas.
Kepala operasi dari Kepolisian Denpasar, Ketut Widiada, menyatakan, empat mobil patroli polisi akan mengantarkan Corby dari vilanya ke kantor pembebasan bersyarat dan lalu ke bandara.
"Saat ini kami sudah melihat banyak hal yang tidak kami harapkan terjadi. Jadi kami melakukan semua ini agar Corby aman," ujar Widiada.
Sementara itu, Sydney Morning Herald melaporkan, Corby juga mendapatkan pengamanan dari pengawal pribadi para bintang, John McLeod. Ia pernah menjadi pengawal pribadi untuk penyanyi dan penulis lagu dari Kanada, Leonard Coen; petenis Swiss, Roger Federer; hingga pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.
John McLeod, pengawal pribadi yang akan turut memberi pengamanan bagi Corby. (Foto: Getty Images/Sydney Morning Herald)
Menurut Sydney Morning Herald, Corby tiba di Bali sekira 13 tahun lalu untuk merayakan ulang tahun saudara perempuannya, Mercedes. Tetapi pesta itu berubah menjadi petaka saat ia ditangkap di bandara internasional Bali dengan 4,2 kg mariyuana.
Corby divonis 20 tahun penjara, tetapi hanya menjalani masa 9 tahun di bui. Penyebabnya, Corby mendapat remisi dan pemotongan masa tahanan selama 5 tahun dari Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia juga menjadi satu dari beberapa orang asing di Bali yang diizinkan menjalani pembebasan bersyarat selama tiga tahun, setelah suaminya yang orang Bali dan adiknya, Mercedes, menjadi penjamin.
Pembebasan Corby menjadi babak akhir kasus yang membuat hubungan Indonesia dengan Australia, yang kerap kali naik-turun, menjadi kian tegang.
"Kasus ini tidak hanya menjadi isu politik besar di antara kedua negara, tetapi juga mendefinisikan hubungan bilateral Indonesia-Australia," ujar Presiden Institut Indonesia, yang berbasis di Australia, Ross Taylor, kepada AAP, seperti dinukil dari Sky News Australia.