Astaga! Semburan Gas Campur Lumpur Setinggi 20 Meter Bikin Warga Balikpapan Takut

Amir Sarifudin , Jurnalis
Kamis 09 November 2017 18:55 WIB
Petugas saat mengecek semburan gas di Balikpapan (foto: Ist)
Share :

BALIKPAPAN - Kegelisahan dirasakan warga RT 10 kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasalnya, sumur yang sebelumnya menyemburkan gas berapi kini menyemburkan gas bercampur air dan lumpur setinggi 20 meter. Bahkan hingga pukul 18.42 Wita, Kamis (9/11/2017) semburan itu tak kunjung berhenti.

"Tadi ketika saya di teras rumah terdengar suara semburan keras. Saya cek ternyata tingginya sudah melebihi pohon mangga itu," kata Octavianto, Kasi Ops Basarnas Balikpapan yang rumahnya tidak jauh dari lokasi semburan.

 (Baca juga: Area Semburan Lumpur di Balikapapan Dicor)

Dia lantas menginstruksikan personelnya untuk melakukan pemeriksaan. "Tolong diperiksa, jangan ada warga yang mendekat, terutama yang merokok," ucapnya memerintahkan seorang anggota Basarnas.

Kondisi ini dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daeah (BPBD), Suseno yang telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pertamina RU V dan Total E&P Indonesie serta kontraktor proyek pembangunan apartemen.

"Iya, sejak dini hari sampai sekarang masih menyembur gas bercampur air. Langkah awal gas dibiarkan habis dengan sendirinya," ucap Suseno yang juga mengingatkan warga untuk tidak mendekat dengan radius 50 meter.

 (Baca juga: Satu Orang Terluka Akibat Semburan Lumpur Balikpapan)

"Juga tidak boleh ada api sekecil apa pun dekat semburan. Tidak boleh ada warga yang merokok. Itu yang kami jaga dan ingatkan. Petugas juga kami siagakan di lokasi bersama unit mobil pemadam untuk antisipasi," tegasnya.

DLH mengategorikan sumur yang menyemburkan gas bercampur air dan lumpur itu merupakan sumur dangkal dengan kedalaman hingga 35 meter. DLH juga akan memperketat pengeboran sumur dalam di kota Balikpapan.

"Diperketat khususnya di kawasan timur dan selatan yang beberapa kali terjadi semburan gas. Kami juga berkomunikasi dengan ahli geologi untuk memetakan wilayah berpotensi gas," ucap Suryanto, Kepala DLH Balikpapan.

Sementara soal rumah yang terbakar dan terkena dampak semburan gas beberapa hari lalu, Project Manager PT Cipta Graha Kanaka (CGK), Hari Widodo mengaku sudah mencarikan rumah sewa untuk korban.

"Kami juga menanggung konsumsi untuk warga karena mereka tidak boleh menyalakan api untuk memasak. Kalau rumah yang ludes juga diinventarisir dan akan kami bangun ulang," sebutnya.

Sebelumnya, kebakaran menghanguskan 3 rumah warga dan bangungan bedeng 4 pintu pada Senin, 6 November kemarin. Asal api diketahui dari sumur dalam yang menyembur gas metan.

Selain menghanguskan rumah dan membuat 5 Kepala Keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal, kebakaran ini juga memakan 4 orang korban yang mengalami luka bakar hingga 30 persen di tubuhnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya