JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa maraknya informasi bohong atau hoax di media sosial (medsos) saat ini mampu menciptakan instabilitas di masyarakat.
Hal tersebut dipaparkan Hadi saat menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Rabu (6/12/2017).
Informasi hoax, kata Hadi, merupakan salah satu ancaman utama yang harus diantisipasi sejak dini. Karena, lanjut Hadi, informasi palsu di medos terkadang mampu membuat masyarakat tak terkendali. "Sebaran media sosial yang mampu membuat instabilitas keresahan masyarakat dan bahkan mobilisasi massa atau konflik meski mayoritas infonya berasal dari sumber-sumber yang kurang jelas atau hoax," papar Hadi.
Dalam atmosfer globalisasi yang berkembang pesat, Hadi menuturkan kemajuan teknologi, arus imigrasi manusia dan sebaran informasi serta pertumbuhan jaringan yang bersifat multinasional sangat rentan.
"Kondisi ini mengakibatkan ancaman ancaman di atas dapat muncul di mana saja kapan saja," ujar Hadi.
Menurut Hadi, salah satu dampak yang paling dirasakan dewasa ini secara nyata, salah satunya adalah bermunculannya paham radikalisme di dunia, khususnya di Indonesia.
(Baca juga: Bicara Terorisme, Calon Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Musuh yang Harus Diperangi!)
"Dapat dirasakan secara nyata dengan berkembangnya paham radikalisme di tataran lingkungan strategis nasional yang ternyata memiliki benang merah dengan radikalisne ISIS dan paham radikal lainnya di Timur Tengah," ungkap Hadi.
Di sisi lain, Hadi menyatakan ancaman-ancaman tersebut tidak menggantikan ancaman yang berhubungan satu sama lainnya. Mengingat, Indonesia merupakan salah satu negara yang berposisi strategis di dunia.
"Sebagai konsekuensi geopolitiknya yang berupa kepulauan besar yang terletak di antara dua benua, Asia dan Australia dan dua lautan yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia," tutup Hadi.
Hadi Tjahjanto sendiri resmi ditunjuk oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun pada Maret 2018 mendatang. Penunjukkan Hadi sebagai calon Panglima TNI sendiri melalui penyerahan surat yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin 4 Desember lalu.
<div class="vicon"><iframe width="480" height="340" src="https://video.okezone.com/embed/MjAxNy8xMi8wNS8yMi8xMDYyMDIvMC8=" sandbox="allow-scripts allow-same-origin" layout="responsive"></iframe></div>