Polisi Sudah Periksa 17 Saksi terkait Teror di Rumah Pimpinan KPK

JAKARTA – Polisi telah memeriksa sebanyak 17 saksi terkait teror bom di rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Laode M Syarief. Mereka yang diperiksa merupakan orang yang dinilai mendengar maupun mengetahui teror di lokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dari 17 saksi tersebut, 11 orang diperiksa terkait kasus teror bom molotov di rumah Laode, sementara 6 lainnya dimintai keterangan terkait kasus di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi.

"Ada saksi 11 orang kita periksa, saksi dari korban kemudian dari keluarga maupun orang yang tinggal di situ. Kemudian juga ada saksi-saksi yang jualan di depan rumah dari korban dan juga ada rumah di samping kiri atau tetangga," papar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/1/2019).

(Baca juga: Rumah Wakil Ketua KPK Diteror Bom Molotov)

"Kemudian untuk yang kasus di Bekasi, di rumah ketua KPK, kita sudah periksa 6 saksi," tambah Argo.

Berdasarkan keterangan 11 saksi yang diperiksa tersebut, kata Argo, ada yang mendengar lemparan dan ada pula yang mendengar kendaraan bermotor ketika kejadian.

"Suara-suara itu yang disampaikan kepada penyidik pada saat pemeriksaan. Kemudian juga ada bukti petunjuk yang sudah kita amankan, yaitu ada CCTV, baik itu CCTV yang ada di rumah korban dan juga yang ada di jalur," ungkapnya.

Argo melanjutkan, sementara dari keterangan 6 saksi yang diperiksa di kediaman Agus Rahardjo, mereka ada yang melihat barang berupa tas yang disangkutkan ke pagar rumah.

(Baca juga: Rumah Ketua KPK Juga Diteror Benda Mirip Bom)

"Kemudian ada juga saksi penjual bubur yang kita tanya. Ternyata memang dia melihat ada orang yang datang ke tempat penjual bubur itu dan menanyakan rumah pak RT, kemudian menanyakan rumah ketua KPK," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, polisi sebelumnya juga telah meminta keterangan Wakil Ketua KPK Laode M Syarief terkait teror ini. Sementara Ketua KPK Agus Raharjo belum diperiksa polisi karena sedang kurang sehat.

(Hantoro)