"Melakukan pengendalian sektor untuk penyakit DBD ini. Jadi, pengasapan dilakukan, kemudian pengecekan semua tempat yang berpotensi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk," ucap Anies.
(Bac juga: 19 Warga NTT Meninggal Dunia Akibat Nyamuk Demam Berdarah)
Seperti diketahui, Jakarta Selatan, Barat, dan Timur merupakan wilayah yang rawan diserang penyakit DBD ketika musim hujan meningkat. Berdasarkan penelitian, ketiga daerah itu memiliki tingkat kelembapan udara yang cukup tinggi.
Jika semakin tinggi probabilitas kelembapan udaranya (>75 persen), maka semakin tinggi pertumbuhan nyamuk aedes aegypti. Hewan penyebab DBD tersebut hidup paling banyak pada Januari hingga Maret.
(Hantoro)