Anak Zaman Now Tak Main Gadget Bakal Ditertawakan Teman

Taufik Budi, Jurnalis
Sabtu 26 Januari 2019 15:37 WIB
Ilustrasi Anak Bermain Gadget (foto: Taufik Budi/Okezone)
Share :

Dampak lain kecanduan gadget, yakni pada kesehatan fisik di antaranya kelelahan pada mata. Hingga pada fase tertentu gangguan mata semakin parah, hingga jarak pandang berkurang. Tak jarang, pecandu gadget juga mudah terserang penyakt karena tubuhnya jarang bergerak.

“Gadget ini juga menimbulkan penyakit untuk anak. Itu karena dengan adanya gadget, ternyata anak akan jarang bergerak sehingga akan menimbulkan banyak sekali penyakit. Terutama untuk mata karena dengan sinar dari layar gadget itu akan merusak mata bila berlebihan,” ucapnya menegaskan.

Untuk itu, dia mengajak orangtua untuk senantiasa mendampingi dan memantau anak-anak ketika bermain gadget di rumah. Semestinya anak-anak diberi batasan dan tanggung jawab agar waktunya tak habis hanya dengan memegang ponsel pintar.

Ilustrasi Anak Bermain Gadget (foto: Taufik Budi/Okezone) 

“Sekarang tanggung jawab guru, orangtua, dan lingkungan sekelilingnya harus bisa memberikan batasan-batasan kepada remaja dalam penggunaan gadget sehari-hari,” tuturnya.

“Salah satu contohnya di lingkungan rumah yang memasang WiFi. Tentunya remaja era sekarang meminta rumahnya ada WiFi, dengan alasan untuk mengakses internet untuk tugas sekolah. Orangtua harus waspada dengan pernyataan dari anak-anak seperti ini,” kata dia.

“WiFi juga harus dibatasi. Dalam artian dengan tersedianya WiFi anak akan bebas dalam penggunaannya dan mengakses hal-hal yang mungkin lalai dalam pantuan orangtua. Sehingga sebagai orangtua harus bijak salah satunya mungkin membatasi penggunaan WiFi,” bebernya lagi.

(Baca Juga: Main Gadget untuk Bermedsos Ria, Anak Berpotensi Terpapar Cyberbullying)

Tak kalah penting adalah pembatasan penggunaan gadget, sehingga tidak setiap hari anak mendapat keleluasaan memegang ponsel. Anak-anak perlu diberi pengertian tentang waktu-waktu yang diperbolehkan menggunakan gadget, misalnya di luar har-hari masuk sekolah.

“Kami menyampaikan kepada orangtua, penggunaan HP bisa digunakan setiap Sabtu atau Minggu. Itu pun kita sebagai orangtua harus memeriksa atau mengawasi kembali. Penggunaan HP itu benar-benar digunakan semaksimal mungkin (positif), dan bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan oleh orang tuanya selama dua hari itu,” urai dia.

Tentunya sebagai orang tua, kata dia, juga harus memeriksa kembali apa saja yang dilakukan anaknya dan dengan siapa saja berkomunikasi. Selain itu, orang tua juga perlu mengatur kegunaan dan durasi anaknya dalam main gadget.

Ilustrasi Anak Bermain Gadget (foto: Taufik Budi/Okezone) 

“Penggunaan HP boleh diberikan kepada anak di luar Sabtu dan Minggu, mungkin saat anak-anak mengerjakan tugas. Tapi saat tidak mengerjakan tugas, sebaiknya orangtua meminta atau menyimpan dulu, baru nanti saat hari-hari free Sabtu dan Minggu, silakan bisa digunakan lagi,” kata dia lagi.

Dengan melibatkan peran orangtua, maka kenakalan remaja akibat pengaruh gadget bisa ditekan. Apalagi, saat ini juga marak game-game yang bermuatan kekerasan sehingga mempengaruhi psikologi anak untuk meniru.

“Maka kita bekerjasama untuk mengantisipasi. Insya Allah kenakalan-kenakalan remaja yang diakibatkan gadget bisa kita cegah,” ucap dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya