SITARO - Erupsi Gunung Api Karangetang yang terjadi sejak Sabtu 2 Februari di Batubulan, Siau terus mengalami peningkatan. Suara gemuruh lemah sampai agak kuat sesekali terdengar. Pengamatan dari laut depan kampung batubulan teramati ujung tumpukan atau eleran lava sekitar 3.475 m dari puncak kawah II sementara dari ujung samping leleran terjadi longsoran material yang menimbulkan kepulan asap kecoklatan, kelabu kehitaman tebal.
Visual dari Pos Pemantau Gunung Api Karangetang terhalang oleh gunung yang tertutup kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III sehingga asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah selatan dan barat daya. Suhu udara 25-26 °C, kelembaban udara 0-0 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Aktivitas Kegempauan guguran terjadi 13 kali dengan amplitudo 3-18 mm dengab durasi 40-115 detik. Hembusan terjadi 11 kali dengan amplitudo 25-54 mm, durasi : 35-65 detik. Sedangkan kegempaan tektonik jauh terjadi 2 kali dengan amplitudo 25 mm, S-P 36 detik, Durasi 80 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 25 mm (dominan 25 mm).
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang mengatakan sehubungan dengan aktivitas Gunung Karangetang pada Level Ill siaga saat ini, kami merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona perkiraan bahaya yang meliputi radius 2.5 km dari puncak Kawah 2 (utara) dan Kawah Utama (selatan)dan area perluasan sektoral dari puncak kearah Barat-Barat laut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km