JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyebutkan bahwa Jokowi sudah fokus pada penyediaan energi secara merata dengan harga yang terjangkau.
"Pak Jokowi juga melakukan langkah terobosan untuk mendorong investasi dan meningatkan penerimaan negara dari sektor energi. Reformasi perizinan digulirkan dengan memangkas 186 regulasi yg menghambat. Sehingga, pada tahun 2018 Sektor energi menyumbangkan 217,5 Trilyun atau 53,4 % dari total PNPB. Capaian itu 181 % diatas target APBN 2018," kata Ace dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Kamis (14/2/2019).
Selain itu, Ace menambahkan, Jokowi juga selalu menekankan prioritas pembangunan infrastruktur energi untuk rakyat seperti pembangunan jaringan gas perkotaan, konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, sumur bor di daerah sulit air.
"Subsidi energi empat tahun terakhir makin tepat sasaran dan dialihkan untuk belanja produktif. Subsidi BBM dan listrik yg di tahun 2012-2014 mencapai Rp.958 Trilyun turun menjadi Rp.477 Trilun tahun 2015-2018. Subsidi BBM tahun 2014 sebesar Rp. 240 Trilyun menjadi Rp.47 Trilyun di tahun 2018," ujarnya.
Jokowi, lanjut Ace, menunjukkan komitmen konkret pada visi energi berkeadilan dengan menyediakan energi ke seluruh pelosok tanah air. Hingga 2018, ada 131 titik BBM Satu Harga, penyedian 25 ribu unit konverter kit BBM ke LPG, rasio elektrifikasi hingga semester I 2018 sebesar 98,3%. Sehingga rakyat di pelosok negeri bisa mendapatkan penerangan listrik uuntuk belajar anak-anak mereka dan menggerakan ekonomi keluarga.
Dalam Energi Baru Terbarukan, jelas Ace, Jokowi juga memperlihatkan keberpihakan yang jelas. Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi meresmikan PLTB di Sidrap dengan 75 MW. Pak Jokowi juga mengeluarkan kebijakan mandatori pemanfaatan bahan bakar nabati B20 sehingga mengurangi penggunaan sumber energi fosil.
"Dengan arah kebijakan yang sangat jelas dan bukti capaian yang tak terbantahkan di bidang energi maka saya perkirakan Pak Prabowo akan main retorika klise soal kedaulatan energi dan gunakan jargon bocor-bocor. Inipun sangat mudah dibantahkan dengan penguasaan kembali Blok Rokan dan Blok Mahakam serta divestasi saham PT Freeport. Pak Jokowi terbukti sangat tegas untuk membela kepentingan nasional. Termasuk juga soal pembubaran Petral yang merupakan ketegasan Pak Jokowi dalam membenahi tata niaga energi," jelas Ace.
(Khafid Mardiyansyah)