SAMARINDA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin memiliki segudang cerita menarik saat dirinya berkampanye keliling Indonesia. Tangan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pernah ditarik saat bersalaman hingga dicium pipinya oleh kalangan santri.
"Kalau saya sih yang paling biasa salaman ditarik, tangan saya dicium kiri kanan. Waduh. Ada yang jenggotan kumisan ditarik terus cium tangan saya, cium pipi saya," kata Ma'ruf saat berbincang santai dengan awak media di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019).
Kendati demikian ia tidak mempermasalahkannya. Sebab hal tersebut menurut Ma'ruf, merupakan bentuk kecintaan santri kepada kiainya. Sehingga hal itu merupakan sesuatu yang sangat wajar. "Iya, tapi memang kecintaan mereka begitu," kata dia.
Ma'ruf mengatakan, sebelum menjadi cawapres pendamping Jokowi, dirinya merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam PBNU. Karena itu, sambutan dari santri maupun pendukungnya sudah biasa diladeni.
"Ya, itu semangatnya itu beda, dulu (sebelum jadi cawapres) juga cium tangan. Kalau sekarang dirangkul, dicium, jadi lebih semangat lagi," tuturnya.
Sekadar informasi, KH Ma'ruf Amin melakukan safari politik di beberapa daerah usai debat. Pada 18 Maret 2019, Ma'ruf mengawali safari di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Sumenep dan Pamekasan pada 19 Maret 2019.
Adapun 20 Maret 2019, Ma'ruf bertolak ke Bengkulu untuk melakukan kegiatan serupa. Pada 21 Maret, Ketua MUI itu bertandang ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Ma'ruf kemudian menemui konstituen dan komponen pemenangan pada 22 Maret 2019 di Samarinda.
(Rizka Diputra)