DPR: Jokowi dan Prabowo Sudah Jadi Korban Fitnah, Stop Kampanye Hitam

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Minggu 31 Maret 2019 13:50 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa dua sosok calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam debat keempat pilpres kemarin malam telah menunjukkan kekecewaan atas fitnah serta ujaran kebencian yang selama ini menyerang. Menurut dia, refleksi kekecewaan dua capres tersebut hendaknya mendorong semua pihak mengakhiri kampanye hitam.

"Prabowo mengaku tidak nyaman karena dituduh prokhilafah. Sedangkan Jokowi mengaku selama ini memendam perasaan karena dituduh PKI. Kendati pengakuan kedua capres tampak semata-mata sebagai adu argumentasi dalam debat, pengakuan itu jelas-jelas memperlihatkan kekecewaan kedua sosok capres itu," kata Bamsoet –sapaan akrabnya– dalam keterangannya, Minggu (31/3/2019).

(Baca juga: Jokowi: Kekuatan Militer Kita Nomor 1 di ASEAN, Jangan Ragukan TNI)

Dia kembali meminta semua pihak berhenti melakukan kampanye hitam kepada Jokowi dan Prabowo. Apalagi, Prabowo sampai harus mengungkap latar belakang ibu yang melahirkannya.

Ia pun berharap fakta-fakta hasil debat keempat capres menyadarkan semua elemen masyarakat bahwa dua sosok capres telah menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian.

"Padahal untuk menyandang status capres, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, sudah melalui berbagai tahapan proses seleksi. Sehingga, semburan fitnah yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu sama sekali tidak masuk akal," jelas politikus Partai Golkar ini.

(Baca juga: Kampanye di Makassar, Jokowi: Saya dan JK Selalu Jalan Beriringan Selama 4,5 Tahun)

Bamsoet menambahkan, fitnah terhadap kedua sosok capres berpotensi merusak akal sehat. Pasalnya, masyarakat dicekoki pemahaman bahwa institusi negara penyelenggara pemilu bisa meloloskan pribadi bermasalah untuk mengisi jabatan presiden.

"Karena itu, kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden ini harus dihentikan. Sebab, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi capres Joko Widodo maupun capres Prabowo Subianto sama artinya dengan merendahkan martabat bangsa Indonesia. Harap diingat bahwa kedua sosok ini tampil sebagai capres berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia," tandasnya.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya