"Kemungkinan tulang ada yang berpindah karena dipindah oleh hewan, mengingat lahan tebu tempat ditemukannya kerangka tidak pernah dijamah orang," sambungnya.
Dari hasil olah TKP, selain tulang manusia, polisi menemukan sepotong kain jarit tak jauh dari titik awal lokasi penemuan kerangka. Diduga kain jarit tersebut yang dipakai korban sebelum meninggal.
"Diduga korban bernama Pariyem, warga Genengsari. Korban dilaporkan hilang oleh keluarga sejak tiga bulan lalu ke Polsek Polokarto," ucap Yoga.
Namun, untuk memastikan identitas korban, yang disebut punya penyakit linglung dan binggung ini, polisi akan melakukan uji DNA dengan mengambil sampel dari warga yang mengaku sebagai keluarga korban.
(Awaludin)