Sungai Kuning yang Melahirkan Peradaban China dan Merenggut Jutaan Jiwa

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Kamis 05 September 2019 08:02 WIB
Air terjun Hukou, Sungai Kuning. (Foto/Wikipedia Commons)
Share :

SUNGAI KUNING atau Huang He adalah tempat lahirnya peradaban Tionghoa di mana aktivitas pertanian bermula di lembah Sungai Kuning.

Sungai sangat penting bagi bidang ekonomi tetapi juga sejarah. Lembah Sungai Kuning telah dihuni selama 7 ribu tahun lalu bersamaan dengan perkembangan agrikultur di kawasan tersebut.

Namun di balik kekayaan alamnya, Sungai Kuning telah merenggut jutaan jiwa akibat banjir besar. Bahkan, Sungai Huang He dijuluki dengan "Kesedihan China”.

Dinasti Xia secara tradisional dianggap sebagai dinasti pertama di China. Dinasti ini dibangun oleh Yu Yang Hebat pada akhir milenium ketiga sebelum masehi (SM) atau sekira 2070 SM dan bertahan hingga pertengahan milenium berikutnya.

Meski terdapat informasi mengenai dinasti ini dalam naskah-naskah kuno China, tidak adanya bukti arkeologi membuat ahli sejarah meragukan Dinasti Xia pernah benar-benar ada. Karena itulah Dinasti Xia seringkali dipandang sebagai sebuah mitos belaka.

Berdasarkan catatan sejarah China kuno, peradaban Tiongkok dibangun oleh Tiga Penguasa dan Lima Kaisar yang diyakini telah membagikan berbagai pengetahuan dan keterampilan penting bagi bangsa China. Para penguasa legendaris ini adalah pendahulu dari Dinasti Xia yang dibangun oleh Yu Yang Hebat.

Kisah dibangunnya Dinasti Xia dapat ditarik sampai masa pemerintahan Kaisar Yao, kaisar kedua sebelum terakhir dari Lima Kaisar. Pada masa pemerintahannya, Yao kesulitan untuk mengendalikan banjir dari Sungai Kuning yang menjadi masalah serius. Banjir itu berdampak pada pertanian dan juga membahayakan nyawa rakyatnya.

Karena itulah, Yao kemudian menunjuk seorang pria bernama Gun untuk mengatasi masalah ini. Selama sembilan tahun, Gun berusaha untuk menghentikan banjir besar tersebut tanpa membuahkan hasil.

Gun telah mencoba membangun serangkaian tanggul untuk mencoba membendung datangnya banjir, tetapi lagi-lagi gagal. Kegagalan itu membuat kaisar yang baru, Kaisar Shun kurang senang.

Dikisahkan, karena kegagalan ini, Gun melakukan bunuh diri dan putranya, Yu ditunjuk untuk melanjutkan pekerjaan ayahnya. Yu segera menyadari bahwa dia tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian dan perlu menggunakan metode yang tidak melawan kekuatan air itu sendiri.

Dengan berbekal pengetahuan tersebut, Yu kemudian meminta bantuan dari suku-suku setempat untuk membangun sebuah kanal. Pekerjaan ini membutuhkan waktu selama 13 tahun sampai akhirnya selesai.

Kaisar Shun merasa puas dengan hasil kerja Yu dan menjadikannya panglima angkatan bersenjata. Dia dikirim untuk memimpin kampanye militer melawan suku Sanmiao yang bermusuhan. Keberhasilan Yu dalam operasi itu semakin membuat kaisar terkesan dan menjadikan Yu sebagai pewaris takhta.

Naiknya Yu ke atas tahkta China mengawali berdirinya Dinasti Xia. Dia memerintah selama 45 tahun sebelum digantikan oleh putranya Qi. Semula Yu ingin menunjuk salah seorang menterinya untuk menjadi penerusnya, tetapi Qi ternyata ingin menjadi kaisar dan Yu pun mengabulkan permintaannya.

Dengan melakukan hal tersebut, Yu memulai sebuah pemerintahan politik berdasarkan keturunan di Kekaisaran China. Keturunan Yu terus memerintah China sampai 1600 SM. Kaisar terakhir Dinasti Xia adalah Kaisar Jie yang memerintah secara sewenang-wenang. Akibatnya dia digulingkan oleh Tang, yang kemudian membangun Dinasti Tang.

Kurangnya bukti arkeologi terkait Dinasti Xia membuat banyak orang untuk percaya bahwa dinasti itu sebenarnya tidak ada, dan hanyalah mitos belaka. Namun, bukti arkeologi yang baru-baru ini ditemukan mengungkapkan bahwa kemungkinan ada kebenaran di balik mitos Dinasti Xia.

Berdasarkan studi yang dilakukan ahli Geologi dari Universitas Qinghai pada 2016 banjir besar tersebut memang pernah terjadi pada sekira 1920 SM. Penemuan ini setidaknya menunjukkan bahwa kisah legenda terkait Yu mungkin didasarai dari sebuah karya faktual dan bukan karya seni belaka. (fzy)

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya