Jokowi mengatakan para staf khusus dari kalangan milenial itu diharapkan bisa memberikan masukan yang baru dan berkontribusi memunculkan inovasi yang bakal diterapkan dalam kebijakan lima tahun ke depan.
"Misalnya contoh, kartu prakerja, sudah saya sampaikan kepada mereka. Coba, kartu prakerja nanti dikonsep, dilaksanakan seperti apa, agar gampang dikontrol," ujarnya.
Sebelumnya, Stafsus Presiden Billy Mambrasar memicu perdebatan publik lewat akun Twitter @kitongbisa. Billy mengunggah foto dengan caption provokatif seusai berdiskusi dengan kaum muda untuk membahas dunia bisnis.
"Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap). Lalu mendesain kartu Pra-kerja di Jakarta. Lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda. Untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," cuit Billy.
Alhasil, cuitan Stafsus milenial itu menuai hujan kritik dalam kolom komentar. Ia pun menghapus cuitan tersebut dan membuat pernyataan klarifikasi beberapa saat setelahnya.
"Saya pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yang muncul karena salah satu cuitan saya yang menggunakan kata yang menimbulkan multitafsir, yaitu kata: 'kubu'," tulisnya.
(Edi Hidayat)