Setelah hampir setengah abad, Bun Sen bertemu kembali dengan kakak perempuannya, Bun Chea, dan adik laki-lakinya pekan lalu.
"Saya meninggalkan desa saya sejak lama dan tidak pernah kembali. Saya selalu berpikir saudara dan saudari saya telah meninggal," kata Bun Sen sebagaimana dilansir BBC, Minggu (23/2/2020).
"Untuk bisa memegang kakak perempuanku sangat berarti. Dan pertama kali adik laki-lakiku menyentuh tanganku, aku mulai menangis."
Bun Chea, yang suaminya juga dibunuh oleh Khmer Merah, adalah seorang janda dengan 12 anak. Dia mengatakan bahwa dirinya juga percaya adik perempuannya sudah meninggal.
"Kami memiliki 13 kerabat yang terbunuh oleh Pol Pot dan kami pikir dia juga (sudah terbunuh). Sudah lama sekali," katanya.
Sekarang kedua saudari itu menebus waktu yang hilang. Pekan ini mereka melakukan tur ibu kota bersama.
"Kami membicarakan mengenai dirinya (Bun Sen)," kata Bun Chea. "Tapi aku tidak pernah mengira kami akan melihatnya lagi."
(Rahman Asmardika)