BETLEHEM - Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett telah menutup akses masuk dan keluar dari Kota Betlehem, Palestina di tengah wabah virus korona baru atau Covid-19. Kota yang terletak di Tepi Barat itu memiliki arti penting bagi umat Kristen dunia karena diyakini sebagai tempat lahirnya Yesus Kristus.
Stasiun televisi Israel, Channel 13 pada Jumat, (6/3/2020) melaporkan bahwa Bennett bersama dengan kepemimpinan militer dan Koordinator Kegiatan Pemerintah menyetujui penutupan kota itu pada Kamis malam, (5/3/2020).
Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengumumkan keadaan darurat terkait wabah virus korona baru di wilayahnya. Otoritas Palestina mengumumkan penutupan sekolah dan universitas selama 30 hari.
Sebelumnya pada Kamis, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan tujuh kasus baru yang diduga sebagai penyakit virus korona Covid-19.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Kamis ada empat kasus virus korona baru yang dikonfirmasi di wilayah Palestina dan 15 kasus di Israel. Penyakit mematikan yang awalnya menyebar di China itu telah menginfeksi lebih dari 98.000 orang di seluruh dunia, dengan jumlah kematian hampir mencapai 3.400.
(Rahman Asmardika)