188 Siswa SMK di Sukoharjo Diberi Vaksin untuk Cegah Virus Korona

Agregasi Solopos, Jurnalis
Senin 09 Maret 2020 08:53 WIB
Ilustrasi antisipasi virus korona. (Foto: Dok Okezone/Dede Kurniawan)
Share :

SUKOHARJO – Penyebaran virus korona atau Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Pemerintah dan seluruh instansi terkait pun sangat serius mencegahnya. Mulai menerapkan observasi terhadap para pendatang dari luar negeri, sosialisasi pola hidup sehat, hingga pemberian layanan kesehatan berupa vaksin.

Hal ini seperti dilakukan di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah dan instansi pendidikan di sana menggelar vaksin massal. Langkah tersebut sebagai antisipasi untuk mencegah penyebaran virus korona terhadap para peserta didik.

Baca juga: Terkait Virus Korona, KPU Sebut Belum Ada Kendala untuk Pilkada 2020 

Salah satu sekolah yang mendapat vaksin pencegahan virus korona adalah SMK Citra Medika, Gatak, Sukoharjo. Sebanyak 188 siswanya diberi vaksin.

Vaksin massal diberikan kepada para siswa yang akan menjalani praktik kerja lapangan (PKL) ke sejumlah rumah sakit di sekitar Soloraya.

Vaksinasi massal ini dinilai sangat perlu karena siswa akan PKL selama tiga bulan di rumah sakit yang berada pada wilayah rentan penyebaran penyakit.

"Kita harus waspada terhadap penyebaran penyakit, termasuk virus korona, sehingga perlindungan dan antisipasi kepada siswa dengan standar kesehatan sangat penting diberikan sebelum dilepas PKL," kata Kepala SMK Citra Medika, Rian Andrianto, Minggu 8 Maret 2020, dikutip dari Solopos.

Baca juga: Khofifah Tegaskan Belum Ada Warga Jatim Positif Virus Korona 

Langkah ini, lanjut dia, bertujuan mengantisipasi penyebaran berbagai penyakit terhadap para siswa. Sebab mereka bakal bersinggungan dengan beragam penyakit saat PKL di rumah sakit.

Ia menjelaskan, upaya memberikan vaksinasi HBSAG sekaligus merupakan bagian medical check-up guna memastikan kondisi para siswa sehat sebelum dilepas PKL.

"Vaksin diberikan sebelum dan sesudah PKL selesai," ujarnya.

Manfaatkan Jamu Lokal

Antisipasi penyebebaran virus korona atau Covid-19 juga dilakukan di lingkungan sekolah. Di mana sekolah telah mengembangkan sendiri pengolahan obat herbal dari bahan jamu lokal melalui budidaya empon-empon (rimpang).

Selain untuk kepentingan praktikum, tanaman rimpang juga dikembangkan menjadi produk olahan dan ekstrak yang dikomersialkan untuk kalangan sendiri, termasuk memproduksi masker dan hand sanitizer.

Baca juga: Dua Pasien yang Diisolasi di RSUD Wates Kondisinya Stabil 

"Kami juga membekali siswa dengan pemahaman mengenai kerahasian informasi medis pasien dan kesehatan dari masing-masing siswa," katanya.

Sebelumnya masyarakat Indonesia sedang waspada menyusul masuknya virus korona atau covid-19. Sampai Minggu 8 Maret 2020 ada enam orang di dalam negeri yang terjangkit virus korona, dua di antaranya pasien baru.

Masyarakat pun diimbau untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan rajin mencuci tangan.

Baca juga: Berkunjung ke Australia, Seorang WNI Terjangkit Virus Korona 

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya