WUHAN - Wuhan, kota di China yang paling terdampak wabah virus corona akan mencabut kebijakan pembatasan wilayah atau lockdown pada 8 April setelah lebih dari dua bulan dikarantina.
Warga di Wuhan akan diizinkan meninggalkan kota dan Provinsi Hubei, di mana merupakan Wuhan ibu kota Provinsi Hubei.
Menyitir Xinhua, Selasa (24/3/2020) menurut surat edaran yang dikeluarkan pusat penanggulangan virus corona Provinsi Hubei, mereka yang memegang kode kesehatan berwarna hijau, berarti tidak ada kontak dengan pasien kasus covid-19.
Baca juga: MUI Imbau Umat Islam Gelar Salat Gaib bagi Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia
Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Rapid Test Prioritas untuk Tenaga Medis & Masyarakat Zona Rawan
Wuhan akan mengambil langkah-langkah berbeda untuk mendorong dimulainya kembali sektor bisnis berdasarkan risiko kesehatan dari berbagai daerah untuk mengurangi dampak pada ekonomi.
Kota lain di Hubei juga akan mencabut pembatasan transportasi pada Rabu, 25 Maret. Pekerja migran yang memegang kode hijau dan negatif virus corona akan dikirim keluar provinsi ke tempat kerja mereka.
Namun pemerintah Hubei tetap menutup sekolah sampai pemberitahuan lebih lanjut, menurut surat edaran tersebut.
Pada 23 Januari, Wuhan mengumumkan pembatasan lalu lintas, termasuk menangguhkan transportasi umum kota dan semua penerbangan dan kereta api. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menahan epidemi Covid-19. Pembatasan serupa segera dilakukan di kota-kota lainnya di Hubei.
Satu kasus Covid-19 dilaporkan pada Senin 23 Maret di Wuhan, setelah kota itu tidak melaporkan kasus baru selama lima hari berturut-turut. Kasus ini adalah satu-satunya kasus baru yang dikonfirmasi yang dilaporkan di Provinsi Hubei.
(Rachmat Fahzry)