Sekjen PBB: Pandemi Virus Corona Krisis Paling Buruk Sejak Perang Dunia II

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Rabu 01 April 2020 11:49 WIB
Sekjen PBB Antonio Gutteres. (Foto/PBB)
Share :

PBB - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa pandemi virus corona merupakan krisis paling buruk sejak Perang Dunia II.

Dia memperingatkan bahwa pandemi virus corona mengancam warga seluruh dunia.

“Ketidakstabilan yang meningkat, kerusuhan yang meningkat, dan konflik yang meningkat,” kata Guteres saat melaporkan dampak sosial ekonomi atas COVID-19.

Ia menyerukan agar negara-negara lebih kuat dan efektif dalam menghadapi pandemi virus corona, karena bisa berdampak pada kehancuran sosial dan ekonomi.

"jika semua bersatu dan jika kita permainan politik, serta memahami bahwa manusialah yang dipertaruhkan," ujar Guteres.

Baca juga: Ini Perbedaan Antara Karantina Wilayah dan PSBB

Baca juga: Dampak Corona, Arab Saudi Minta Umat Muslim Tunda Persiapan Haji Tahun Ini

Dia menekankan bahwa dunia sedang menghadapi krisis kesehatan global, tidak seperti perang Dunia II, yang terjadi pada 75 tahun yang lalu yang menewaskan orang dan menyebarkan penderitaan manusia.

“Tapi ini lebih dari sekadar krisis kesehatan. Itu adalah krisis manusia. Penyakit coronavirus (COVID-19) menyerang masyarakat pada intinya,” tuturnya.

Sekjen PBB mengatakan bahwa besarnya respons menghadapi virus corona harus sesuai dengan skala krisis, dengan koordinasi dan komprehensif, serta dipandu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Guteres mengatakan banyak negara tidak menghormati pedoman WHO, di mana masing-masing neara cenderung bertindak sendiri dalam menghadapi pandemi.

“Penting bahwa negara-negara maju segera membantu mereka yang kurang berkembang untuk meningkatkan sistem kesehatan mereka dan kapasitas respons mereka untuk menghentikan penularan,” paparnya.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya