Khofifah Panggil Risma dan Bupati Sidoarjo-Gresik Bahas PSBB Corona

Syaiful Islam, Jurnalis
Minggu 19 April 2020 09:19 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Syaiful Islam/Okezone)
Share :

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memanggil Wali Kota Surabaya Tri Rismahari ke Gedung Grahadi pada Minggu siang ini sekira pukul 14 00 WIB. Pemanggilan tersebut untuk menentukan tindak lanjut dari rencana pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Surabaya.

Pasalnya, warga Surabaya yang terkonfirmasi positif terpapar corona virus disease (covid-19) mencapai 270 orang per Sabtu 18 April 2020. Angka tersebut paling tinggi dibandingkan daerah lain di Provinsi Jawa Timur.

Khofifah juga akan memanggil Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin beserta pejabat forkopimda. Sebab, Gresik dan Sidoarjo dekat dengan Surabaya yang mempunyai pola interaksi kewilayahan sangat erat.

"Menurut data persebaran covid-19 di Surabaya pada 17 April 2020, kasus konfirmasi covid-19 terjadi di seluruh kecamatan dari 31 kecamatan di Kota Surabaya. Total kasus per 18 April tercatat yang terkonfirmasi positif covid -19 sebanyak 270 orang," terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu 18 April 2020.

Kemudian untuk PDP, lanjut dia, sebanyak 703 orang dan ODP 1.806 orang. Dalam catatan konfirmasi positif setiap hari yang berasal dari PDP rata-rata 50 sampai 60 persen.

Lalu dilakukan rapat koordinasi yang dikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dengan membahas situasi darurat persebaran covid-19 di Surabaya yang semakin meningkat.

Ia mengatakan, berdasarkan kajian epidemiologi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, telah dilakukan penilaian yang merujuk ke metode evaluasi epidemiologi yang diatur dalam peraturan menteri kesehatan (PMK) terkait PSBB.

"Berdasarkan penilaian tersebut, total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10, atau tertinggi dari skala evaluasi. Beberapa hal yang menjadi catatan di antaranya doubling time telah terjadi empat

kali, serta telah terjadi transmisi level 2 (propagated spread) dan transmisi lokal maupun lintas wilayah," paparnya.

Sehingga, kata dia, rapat PERSI menekankan pentingnya penerapan status PSBB untuk Kota Surabaya. Saat ini kedua kabupaten yang berbatasan langsung dengan Surabaya dan memiliki pola interaksi kewilayahan yang sangat erat turut menunjukkan kenaikan kasus covid-19.

Dari 18 kecamatan di Gresik, kini 11 kecamatan telah memiliki kasus konfirmasi positif covid-19. Tercatat per 18 April yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 20 orang, PDP 102 orang, dan ODP 1.073 orang.

Khofifah melanjutkan, sedangkan dari 18 kecamatan di Sidoarjo, saat ini 14 kecamatan memiliki kasus konfirmasi positif covid-19 sebanyak 55 orang, PDP 118 orang, dan ODP 497 orang.

Berdasarkan peta persebaran kasus konfirmasi positif covid-19 berbasis GIS dengan kedalaman data di tingkat kecamatan, kecamatan-kecamatan di Gresik dan Sidoarjo yang memiliki kasus konfirmasi positif menunjukkan pola klaster atau terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan Kota Surabaya.

"Perkembangan yang terjadi di Surabaya maupun di Sidoarjo dan Gresik menunjukkan indikasi yang sejalan dengan petunjuk penentuan tingkat urgensi dari penerapan status PSBB dalam PMK PSBB," tandas Khofifah.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya