Intelijen Korsel Sebut Korea Utara Dilanda Panic Buying Akibat Covid-19

Agregasi VOA, Jurnalis
Rabu 06 Mei 2020 20:31 WIB
ilustrasi (stutterstock)
Share :

Meskipun mengambil langkah-langkah karantina keras, Korea Utara bersikeras mengatakan tidak ada kasus penularan virus itu di dalam negeri. Banyak pakar kesehatan di luar Korea Utara meragukan pengakuan itu dan memperingatkan bahwa wabah penyakit akan sangat menyulitkan negara itu karena sistem layanan kesehatannya yang rapuh.

Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan, dalam sidang dengar keterangan tertutup sebuah komisi parlemen, wabah itu merupakan salah satu alasan mengapa Kim Jong-un jarang tampil di hadapan publik tahun ini, kata Kim Byung Kee, kata seorang legislator yang menghadiri pertemuan dengan dinas intelijen itu.

Hingga Rabu, Kim Jong-un hanya 17 kali muncul di hadapan publik tahun ini. Angka itu, kata legislator tersebut, jauh lebih rendah dari angka kemunculannya pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Menurut NIS, pada periode Januari hingga April, sejak memegang kekuasaan pada 2011, Kim Jong-un rata-rata muncul di hadapan publik 50 kali.

NIS mengatakan badan itu tidak bisa menghapus kemungkinan bahwa wabah virus corona sedang melanda Korea Utara saat ini karena perbatasan Tiongkok-Korea Utara dilaporkan aktif sebelum Korea Utara menutup pintu-pintu perbatasannya pada Januari dalam usaha mencegah penyebaran virus itu.

Setelah 20 hari hilang dari pandangan publik, Kim Jong-un, Jumat lalu muncul pada sebuah upacara peresmian pabrik pupuk dekat Pyongyang. Ketidakmunculannya ini sempat memicu gosip mengenai kesehatannya dan masa depan negara itu.

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya