SOLO - Sebanyak 90 Kepala Keluarga (KK) di Joyotakan, Serengan, Solo, terpaksa dikarantina selama 14 hari menyusul hasil swab salah satu warganya positif Corona. Tujuh warga lainnya saat ini menjalani perawatan di RSUD Bung Karno dan masih menunggu hasil swab.
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan 90 KK yang dikarantina tersebut berasal dari dua rukun tetangga (RT). Keputusan mengkarantina diambil sebagai upaya mengantisipasi agar warga lainnya tak terpapar virus Corona.
"Hasilnya (7 warga yang tengah jalani perawatan di RSUD Bung Karno) belum keluar. Jika nanti keluar pasti akan kita informasikan," papar Rudy, Senin (18/5/2020).
Langkah mengkarantina dua rukun tetangga itu diambil, setelah ada salah satu warga berkontak dengan salah satu pasien terpapar virus Corona. Setelah dilakukan rapid test, ada tujuh orang reaktif dan mengalami gejala COVID-19 sehingga ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Menurut Rudy, selama masa karantina tidak boleh ada warga yang keluar masuk di wilayah tersebut. Karantina di dua RT yang ada Joyontakan merupakan salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Untuk mngantisipasi adannya aktifitas keluar masuk ke wilayah yang di karantina, petugas dari TNI,Polri dan masyarakat berjaga di pintu masuk.
"Ini bukan mengekang kebebasan warga. Tapi kami berupaya memaksimalkan penyebaran virus Corona di Solo bisa terkendali,"terangnya.
Rudy menjamin semua kebutuhan warga, selama menjalani masa karantina, ditanggung sepenuhnya oleh Pemkot Solo.
"Bukan hanya warga yang dikarantiana saja yang dicukupi kebutuhan (konsumsinya). Namun juga petugas jaga di sana. Karena ada lima titik (pintu) yang dijaga agar orang tidak keluar masuk," pungkas Rudy.
(Khafid Mardiyansyah)