Para ilmuwan di National Institute of Virology, Pune di bawah ICMR, menemukan antibodi untuk virus itu di dua dari 883 sampel serum manusia yang diuji dari seluruh negeri. Hasil itu menunjukkan bahwa kedua orang ini pernah tertular virus.
“Semua sampel serum manusia (n = 1020) yang diskrining untuk mengetahui adanya CQV menggunakan RT-PCR waktu nyata ditemukan negatif. Positif antibodi Anti-CQV IgG tercatat dalam dua dari 883 sampel serum manusia yang diuji.
BACA JUGA: Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Lampaui 1 Juta
"Eksperimen kerentanan virus menunjukkan tiga spesies nyamuk, yaitu Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus dan Cx. tritaeniorhynchus mendukung penggandaan CQV dengan jalur intratoraks serta membran buatan / makanan oral,” tulis abstrak penelitian tersebut sebagaimana dilansir Sputnik.
Menurut ICMR, nyamuk India rentan terhadap CQV, yang juga bisa menjadi masalah kesehatan masyarakat.
(Rahman Asmardika)