Trump Sebut China Mungkin Berada di Balik Serangan Siber Masif Terhadap AS

Agregasi VOA, Jurnalis
Senin 21 Desember 2020 08:48 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meremehkan keseriusan serangan siber besar-besaran terhadap jaringan instansi pemerintah dan perusahaan swasta AS, yang diduga dilakukan oleh agen Rusia. Sikap Trump itu bertolakbelakang dengan penilaian menteri luar negerinya dan sejumlah anggota Kongres.

Peretasan itu diperkirakan berdampak pada sedikitnya 18 ribu pelanggan SolarWinds, sebuah perusahaan manajemen piranti lunak yang berbasis di Texas, termasuk departemen energi, keuangan dan perdagangan AS, serta pemerintah daerah dan lokal.

BACA JUGA: 50 Badan Pemerintah AS Terpengaruh Serangan Siber Besar-besaran

Setelah beberapa hari bungkam, pada Sabtu (19/12/2020) Trump untuk pertama kalinya berkomentar mengenai peretasan itu melalui cuitan di Twitter. Namun, tidak seperti para pejabat intelijen dan anggota Kongres, yang memperingatkan bahwa kerugian akibat peretasan itu masih berlangsung, presiden mengatakan "semuanya terkendali."

“Saya sudah mendengar pengarahan," tulisn Trump di Twitter. "Peretasan Siber ini jauh lebih besar dalam Media Berita Bohong daripada kenyataannya."

Trump juga meragukan komentar yang disampaikan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang disampaikan pada Jumat (18/12/2020) malam, yang mengatakan sepertinya Rusia bertanggung jawab.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya