Kisah soal Iman dan Kesuburan di Kapel Gua Susu Betlehem

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 26 Desember 2020 01:19 WIB
Kapel gua susu.
Share :

'Bayi ajaib'

Dan ada banyak hal seperti itu yang dipajang di kantor kecil di luar gereja.

Selama bertahun-tahun, ratusan surat yang menyentuh telah dikirim dari seluruh dunia untuk menyampaikan keajaiban nyata.

Sepasang suami istri di India melampirkan foto seorang gadis kecil yang gemuk dan tersenyum.

Mereka meminum susu bubuk setelah mengalami dua kali keguguran.

"Sekarang kami bahagia," tulis mereka dengan sederhana.

"Saya banyak menangis dan air mata saya adalah doa saya," tutur seorang perempuan Prancis, yang menceritakan kunjungannya ke gereja kecil ini dan berdoa demi mendapatkan seorang anak.

Ia kemudian hamil dua bulan setelah kunjungannya.

Seorang perempuan di Brasil, yang diberi tahu bahwa ia mandul, membeberkan "sebuah keajaiban bernama Gabriela" lahir setelah ia mendengar tentang gereja ini di televisi dan meminta bubuk susu itu.

Apapun keyakinan Anda, kunjungan ke gereja ini cocok untuk refleksi spiritual.

Situs itu dipahat dari batu kasar dan bagian dalamnya sejuk dan tenang.

Di ujung, sebuah tanda bertuliskan "keheningan" dan Anda dapat melihat ke kapel modern tempat para biarawati terus berjaga, berdoa untuk perdamaian.

Saya bahkan pernah melihat perempuan Muslim lokal di antara lilin yang menyala itu, dan perempuan dari semua negara duduk diam di depan ikon Maria seukuran manusia yang mencolok.

Lukisan itu menggambarkan ia sedang menyusui bayi Yesus di dada telanjangnya.

Saat ini, dengan bayi saya sendiri, saya tidak dapat tidak memperhatikan bahwa posisinya tidak tepat.

Tapi bagi saya, lukisan ini memancarkan kekuatan feminitas dan cinta seorang ibu.

'Ini membawa harapan'

Karena pembatasan Covid-19, gereja hanya buka selama beberapa jam di pagi hari.

Saya bertemu dengan Boutros, seorang pemuda yang bersiap menjadi biarawan, tengah menunggu untuk mengunci pintu gereja.

Dia telah berdoa untuk pasangan Amerika Selatan yang tidak memiliki anak yang mengirimkan pesan padanya.

"Sangat sulit tidak bisa memiliki seorang bayi. Seorang anak membawa rasa tersendiri di hidup Anda," katanya kepada saya.

"Maria adalah ibu kami, ia mendengarkan kami dan masuk ke relung hati kami."

Ia berkata bahwa ia senang bekerja di situs suci itu.

"Di tahun pandemi, ini adalah tempat yang membahagiakan. Ini membawa harapan," dia tersenyum.

Dan saya menyadari itulah yang menarik saya kembali ke tempat ini.

Baca Juga : Beroperasi 65 Tahun, Pesawat Mata-Mata Ini Terlalu Berharga Dipensiunkan

Jika Gereja Kelahiran Yesus mengundang umat beriman untuk merayakan kelahiran satu anak di waktu Natal, maka Kapel Gua Susu mengungkapkan kegembiraan dan harapan akan masa depan yang bisa dibawa setiap anak.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya