Sementara, tak operasionalnya alat uji hasil Swab mendapat perhatian Sekretaris Komisi 2 DPRD Tangsel, Paramitha Messayu. Menurut dia, Pemkot Tangsel harus solutif dengan memikirkan langkah strategis apa saja yang diambil selama proses maintenance itu berlangsung.
"Masyarakat harus tetap terlayani dengan baik. Misal bekerjasama dengan laboratorium lainnya. Hal ini dilakukan agar pelayanan terhadap masyarakat terus bisa dilakukan," jelasnya.
Dilanjutkannya, pemerintah harus hadir menjadi solusi di tengah Pandemi. Setidaknya kata dia, harus diberi penjelasan hingga kapan batas waktu maintenance itu berlangsung. Dengan begitu, masyarakat mendapat kepastian atas pelayanan kesehatan yang berlangsung.
"Sampaikan batas waktu maintenance alat PCR agar masyarakat tenang dan juga solusi strategis dan komprehensif penanganan pandemi saat ini. Saya pribadi prihatin, di tengah pelaksanaan PPKM se-Jawa-Bali saat ini bersamaan dengan pembatasan bahkan penghentian penerimaan sampel analisis Swab PCR dari Pemkot Tangsel," tandasnya.
(Khafid Mardiyansyah)