UTAH – Sungguh mulia perbuatan lelaki ini. Pemilik rumah bernama Darin Mann ini rela membiarkan para tunawisma mendirikan tenda kemah di halaman depan rumahnya.
Dia mengizinkan orang-orang berkemah di sepertiga areanya yang rapi, menggunakan kamar mandi di rumahnya dan menjadi sukarelawan di taman komunitas yang dijalankan Mann di taman umum terdekat.
"Tujuannya adalah untuk menghilangkan stigma bagaimana orang memandang tunawisma," jelas Mann.
"Setiap orang berhak diperlakukan dengan bermartabat dan ditolong saat mereka membutuhkannya,” terangnya.
(Baca juga: Tidak Terbukti Ampuh, Afrika Selatan Hentikan Peluncuran Vaksin Covid-19 AstraZenec)
Aktivis setempat membuka tenda dadakannya, yang disebut "Kamp Desa", pada pertengahan Januari. Sekitar 15 orang tinggal di sana sekarang. Mann memberi tahu CNN jika para penghuni tersebut berasal dari kamp-kamp lain di Salt Lake City yang ditutup.
"Kami ingin menunjukkan bahwa untuk memecahkan masalah ini kami harus menanganinya sebagai komunitas dan tidak takut akan hal itu,” ujarnya.
(Baca juga: Tim WHO di Wuhan Temukan Petunjuk Penting Awal Mula Pandemi Covid-19)
Mann menunjukkan bagaimana penduduk Village Camp membantu menarik perhatian mereka di komunitas, terutama di taman kota yang dia pelihara.
"Mereka membantu saya membersihkan taman dan menyiapkannya untuk musim ini. Mereka menjaga kebersihan kamp dan membantu menjadi contoh positif dalam bekerja dengan orang-orang yang tidak terikat,” urainya.
Namun sayangnya tidak semua pihak senang dengan aksi mulia Mann ini. Tidak semua tetangga memiliki antusiasme yang sama dengan Mann.