Kapal datang ke Surabaya pada 5 Agustus 1962 dan dinyatakan keluar dari kedinasan AL Soviet pada 24 Januari 1963. Dalam sejarah Militer Soviet, tidak pernah Uni Soviet menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia.
ALRI yang belum pernah mempunyai armada sendiri sebelumnya, belajar untuk mengoperasikan kapal-kapal canggih dan mahal ini dengan cara trial and error.
Pada November 1962 tercatat sebuah mesin diesel kapal selam rusak karena benturan hirolis saat naik ke permukaan, sebuah destroyer rusak dan 3 dari 6 boiler KRI Irian rusak.
Suhu yang panas dan kelembapan tinggi berefek negatif terhadap armada ALRI, akibatnya banyak peralatan yang tidak bisa dioperasikan secara optimal.
Di lain pihak kehadiran kapal ini memberikan efek psikologis bagi kapal perang AL Belanda terutama kapal Induk Belanda Kareel doorman . memmbuat AL Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat. Apalagi saat itu TNI-AU juga mengoperasikan Bomber Tu-16 Badger yang bisa membawa 2 Rudal anti kapal perang AS-1 Kennel (rudal ini besarnya sama dgn Pesawat Pemburu Mig 15 ).
Pada 1964 Kapal Penjelajah ini sudah benar-benar kehilangan efisiensi operasionalnya dan diputuskan untuk mengirim KRI Irian ke Galangan Kapal Vladivostok untuk perbaikan.
Pada Maret 1964 KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod. Para pelaut dan teknisi Soviet terkejut melihat kondisi kapal dan banyaknya perbaikan kecil yang seharusnya sudah dilakukan oleh para awak kapal ternyata tidak dilakukan.
Mereka juga tertarik dengan sedikit modifikasi yang dilakukan ALRI yaitu mengubah ruang pakaian menjadi ruang ibadah.
Setelah perbaikan selesai pada Agustus 1964 kapal menuju Surabaya dengan dikawal Destroyer AL Soviet. Setahun kemudian (1965) terjadi pergantian pemerintahan. Kekuasaan pemerintah berada di tangan Soeharto.Perhatian Soeharto terhadap ALRI sangat berbeda dibandingkan Sukarno.
Kapal ini dibiarkan terbengkelai di Surabaya Pada 1970 kapal yang terbengkelai ini mulai terisi air. Tidak ada orang yang peduli untuk menyelamatkan Kapal Penjelajah ini.Tercatat KRI Irian dibesituakan di Taiwan pada tahun 1972 dengan alasan kekurangan komponen suku cadang kronis.
(Arief Setyadi )