Tiga Bocah itu tadi lalu mengantarkan mereka di kuburan Kemangi. Ketika sampai di makam, dia menoleh ke belakang akan mengucapkan terima kasih. Dia lantas kaget dan merinding. Bocah tiga telah menghilang.
“Pernah anak kecil hilang, dan ditemukan oleh keluarganya ada di tengah sawah yang tidak jauh dari Kuburan Kemangi. Bocah-bocah yang hilang tadi bercerita, sedang ada di kota yang bangunannya indah,” jelasnya.
Muncul cerita misterius, ada kiriman semen untuk membangun masjid yang jumlahnya satu truk tronton penuh.
Setelah diterima dan dilihat pengirimnya, ternyata pengirimnya orang yang pernah hilang di sekitar kuburan Kemangi dan sudah dianggap mati. Lalu siapa yang kirim?
Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon, yakni Pohon Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 Masehi, yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono.
Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar.
Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang tampak sari, beliau menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari".
Baca Juga : Misteri Pesantren Sunan Bonang yang Lenyap Tak Berbekas
Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong, karena batangnya berlubang, atau growong.
(Erha Aprili Ramadhoni)