Sebagian orang berpikir sungai tersebut seharusnya dilindungi, namun pemerintah setempat mengatakan ini kondisi yang tidak biasa.
"Situasinya sangat sulit selama pandemi dan ada begitu banyak ketakutan. Kami kekurangan fasilitas," kata Abhilasha Gupta, Wali Kota Prayagraj.
"Orang-orang tidak punya cukup kayu untuk kremasi, jadi mereka menggali kuburan dangkal di pasir."
Dalam upaya mencegah bencana lingkungan, pemerintah memindahkan kuburan-kuburan ke tempat yang jauh dari sungai dengan menggunakan alat penggali.
Pandemi Covid-19 telah kembali menyoroti ancaman lingkungan terhadap sungai yang dianggap suci ini.
Namun perlu lebih dari keyakinan untuk melindungi masa depan Sungai Gangga.
(Rahman Asmardika)