Menteri Kesehatan Inggris Minta Maaf, Hapus Cuitan 'Pengecut' Covid-19

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 26 Juli 2021 17:31 WIB
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid (Foto: CNN)
Share :

LONDON - Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, yang baru-baru ini dites positif dan pulih dari Covid-19, telah meminta maaf setelah menyarankan orang-orang untuk ‘tidak menjadi pengecut’ terhadap Covid-19.

"Saya telah menghapus tweet yang menggunakan kata 'cower'. Saya mengungkapkan rasa terima kasih bahwa vaksin membantu kami melawan sebagai masyarakat, tetapi itu adalah pilihan kata yang buruk dan saya dengan tulus meminta maaf," kata Javid di Twitter pada Minggu (25/7), sehari setelah menggunakan kata itu dalam tweet yang mengumumkan bahwa ia telah sepenuhnya pulih dari virus.

"Seperti banyak orang, saya telah kehilangan orang yang saya cintai karena virus yang mengerikan ini dan tidak akan pernah meminimalkan dampaknya," tambahnya dalam permintaan maafnya.

Javid dinyatakan positif Covid-19 akhir pekan lalu. Akibatnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Kanselir Rishi Sunak harus isolasi mandiri karena mereka adalah kontak dekat. Keduanya akan menyelesaikan karantina pada Senin (26/7).

(Baca juga: Korsel Mulai Vaksinasi Covid-19 Usia 55-59 Tahun)

"Tolong - jika Anda belum - dapatkan suntikan, karena kami belajar untuk hidup dengan virus ini, daripada jadi pengecut,” cuit Javid yang dihapus pada Sabtu (24/7).

Pilihan kata-kata Menteri Kesehatan ini memicu gelombang kemarahan dari keluarga korban virus corona dan anggota parlemen oposisi, dengan banyak yang memintanya untuk meminta maaf atas ucapannya.

Kelompok kampanye Covid-19 Bereaved Families for Justice UK menyebut komentar itu "sangat tidak sensitif."

(Baca juga: Banjir dan Longsor Tewaskan Setidaknya 159 Orang di India, 60 Masih Hilang)

"Mereka tidak hanya menyakitkan bagi keluarga yang berduka, menyiratkan bahwa orang yang kita cintai terlalu pengecut untuk melawan virus, tetapi mereka menghina semua orang yang masih melakukan yang terbaik untuk melindungi orang lain dari kehancuran yang dapat ditimbulkan oleh virus mengerikan ini," kata kelompok itu di Twitter.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya