Gelap Ngampar berasal dari kata yang dalam Bahasa Jawa memiliki arti petir, sedangkan ngampar berarti menyambar. Maka kata Gelap Ngampar memiliki arti petir yang menyambar.
Ajian sakti ini konon juga dimiliki Patih Gajahmada. Gelap Ngampar tergolong sebagai salah satu ilmu tingkat tinggi dan tak semua orang bisa mencapai tingkatan ajian ini. Demikian dilansir dari KRJogya.
Jika disalurkan lewat suara maka yang mendengar bentakannya akan langsung tuli dan bila ajian ini dibaca di tengah-tengah riuhnya peperangan, siapapun yang mendengar teriakan dari pemilik ajian ini akan langsung bersimpuh menyerah atau melarikan diri.
(Baca juga: Gajah Mada Ternyata Seorang Adhyaksa, Hakim Tertinggi di Majapahit)
Bila ajian ini disalurkan lewat telapak tangan, maka tubuh yang terkena pukulannya akan terasa panas seperti tersambar petir.
Ajian ini memiliki mantra yang harus dibaca saat akan menggunakannya. Untuk dapat menguasai kemampuan ini seseorang harus menjalani puasa 40 hari dengan makan hanya sekali setiap jam 12 malam. Setelah itu diteruskan dengan puasa Nglowong 7 hari 7 malam yan dimulai dari hari Sabtu Kliwon.
(Baca juga: Kisah Gajah Mada Perkenalkan Nusantara Lewat Sumpah Palapa)
Gelap Ngampar merupakan salah satu ilmu kanuragan tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Jawa zaman dahulu. Disamping untuk menjaga diri, ilmu kanuragan juga akan meningkatkan derajat seseorang yang memilikinya hingga nantinya mendapat gelar sebagai jawara.
Ada beberapa ajian kanuragan yang sangat terkenal dalam dunia persilatan, baik itu aliran ilmu hitam maupun ilmu putih. Bahkan konon saat ini masih ada orang yang memilki ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai syarat ‘amalan’ serta pantangan yang harus dijalani.
(Susi Susanti)