WASHINGTON - Seorang mantan karyawan Facebook mengatakan kepada anggota parlemen Amerika Serikat (AS) jika situs dan aplikasi perusahaan merugikan anak-anak, memicu perpecahan, dan melemahkan demokrasi.
Frances Haugen, seorang mantan manajer produk berusia 37 tahun yang menjadi whistleblower, mengkritik keras perusahaan tersebut dalam sebuah dengar pendapat di Capitol Hill.
"Kepemimpinan perusahaan tahu bagaimana membuat Facebook dan Instagram lebih aman, tetapi tidak akan membuat perubahan yang diperlukan karena mereka telah menempatkan keuntungan astronomis mereka di atas orang-orang," terangnya.
Dia mengkritik pendiri dan kepala perusahaan Mark Zuckerberg karena memiliki kendali luas. Dia mengatakan bahwa "tidak ada yang saat ini meminta pertanggungjawaban Mark selain dirinya sendiri."
Haugen mengatakan kepada CBS News pada Minggu (3/10) bahwa dia telah berbagi sejumlah dokumen internal Facebook dengan Wall Street Journal (WSJ) dalam beberapa pekan terakhir.
(Baca juga: Data Pribadi 1,5 Miliar Pengguna Facebook Dijual di Dark Web)
Dengan menggunakan dokumen tersebut, WSJ melaporkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Instagram menunjukkan bahwa aplikasi tersebut dapat membahayakan kesehatan mental anak perempuan.
Ini adalah tema yang dilanjutkan Haugen selama kesaksiannya pada Selasa (5/10).
Dia pun memuji pemadaman besar-besaran layanan Facebook pada Senin (4/10), yang mempengaruhi pengguna di seluruh dunia.
(Baca juga: Facebook Minta Maaf Sempat Down, WhatsApp dan Instagram Beri Penjelasan)
"Kemarin kami melihat Facebook dihapus dari internet," katanya.