BRIDGETOWN - Perdana Menteri Barbados Mia Mottley pada Senin (27/12/2021) mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menggelar pemilihan umum cepat pada 19 Januari 2022. Pemilu itu digelar hanya beberapa minggu setelah Barbados beralih menjadi republik dan melepaskan diri dari monarki Inggris.
Bekas koloni Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada 1966, Barbados pada Oktober memilih Sandra Mason sebagai presiden pertama negara itu untuk menggantikan Ratu Elizabeth dari Inggris sebagai kepala negara. Mason dilantik sebagai presiden pada 30 November.
BACA JUGA: Beralih Jadi Republik, Barbados 'Pecat' Ratu Elizabeth dari Jabatan Kepala Negara
Dalam 37 menit, pidato politik yang disiarkan di akun media sosialnya, Mottley mencantumkan pencapaian ekonomi dan keuangan pemerintahnya dan mengatakan ekonomi pulih meskipun ada kerusakan pada industri pariwisata oleh pandemi Covid-19.
Motley meminta rakyat untuk mengesampingkan perbedaan partisan untuk membangun republik baru itu.
BACA JUGA: Sejarah Perbudakan di Barbados hingga Menjadi Negara Republik
"Saya ingin kita bersatu untuk tujuan yang sama, bersatu di belakang satu pemerintahan, bersatu di belakang satu pemimpin," katanya, berjanji untuk mendukung siapa pun yang muncul sebagai pemenang.
Mottley, pemimpin Partai Buruh Barbados dan perdana menteri wanita pertama di negaranya, memenangkan pemilihan pada Mei 2018 untuk masa jabatan lima tahun. Pemungutan suara baru akan diadakan pada 19 Januari dengan hari pencalonan ditetapkan untuk 3 Januari, katanya.
"Teman-teman, kita memiliki sebuah negara untuk dibangun, dan kita memiliki orang-orang untuk dibentuk," katanya sebagaimana dilansir Reuters. "Mari kita terus yakin bahwa jika kita dapat melakukannya dengan bersatu sebagai rakyat, tidak ada tantangan besar yang dapat menjatuhkan kita sepenuhnya."
Dalam upaya nyata untuk menangkis kritik potensial bahwa dia bergerak secara oportunistik untuk mengkonsolidasikan kekuasaan, Mottley menunjuk mayoritas partainya di parlemen dan mencatat bahwa dia masih memiliki banyak masa jabatan pertamanya yang tersisa untuk menjabat.
"Jika saya hanya termotivasi oleh kebutuhan untuk bertahan hidup," katanya, "kita bisa bersantai dalam kejayaan parlemen 29-1 dan menyingkirkan Covid selama 18 bulan ke depan."
(Rahman Asmardika)