BRIDGETOWN – Barbados akan mengangkat Gubernur Jenderal Sandra Mason sebagai presiden pertamanya pada Senin (29/11/2021) tengah malam di saat negara pulau di Karibia itu secara resmi memutuskan hubungan kolonialnya dengan Inggris. Mason akan menggantikan Raja Inggris yang telah menjadi kepala negara Barbados selama hampir 400 tahun.
Bulan lalu, parlemen Barbados melakukan pemungutan suara, memutuskan untuk mencopot posisi Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara itu. Langkah ini akan memungkinkan Barbados lepas dari sejarahnya sebagai koloni tertua Kerajaan Inggris.
BACA JUGA: Barbados Akan Copot Ratu Inggris dari Posisi Kepala Negara, Beralih Jadi Republik
Raja Inggris telah menjadi kepala negaranya selama hampir 400 tahun, meskipun pulau telah merdeka dari penjajahan Inggris pada 1966. Mason meluncurkan kampanye pada tahun 2020 untuk menjadikan Barbados sebuah republik, menyatakan bahwa “Orang Barbados menginginkan kepala negara Barbados”, demikian diwartakan RT.
“Setelah mencapai kemerdekaan lebih dari setengah abad yang lalu, negara kita tidak diragukan lagi tentang kapasitasnya untuk mengatur diri sendiri. Waktunya telah tiba untuk sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonial kita,” kata Mason dalam wawancara dengan NBC News pada September.
BACA JUGA: Barbados Akan Segera Akhiri Keterikatannya dengan Kerajaan Inggris
Pangeran Charles, yang merupakan pewaris Ratu, telah tiba di pulau itu untuk upacara pengambilan sumpah di Lapangan Pahlawan Nasional ibu kota Bridgetown. Ratu akan secara resmi menyerahkan posisinya pada tengah malam, 30 November menandai ulang tahun ke-55 kemerdekaan Barbados, di mana Pangeran Charles akan secara resmi menyambut di era baru.