WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menegaskan laporan sebelumnya bahwa pemimpin Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi meledakkan alat bunuh diri ketika pasukan AS mendekatinya, menewaskan beberapa anggota keluarga dalam prosesnya. Namun, akun lain menyalahkan AS atas kematian warga sipil.
Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas dalam serangan pasukan khusus AS di provinsi Idlib, barat laut Suriah, pada Rabu (2/2) malam. UNICEF menegaskan bahwa setidaknya enam anak juga tewas selama operasi AS, dan laporan lokal menunjukkan bahwa sekitar selusin warga sipil mungkin telah tewas secara total.
Biden mengatakan kepada wartawan pada Kamis (3/2) bahwa AS memilih untuk mengerahkan pasukan khusus daripada membunuh al-Qurayshi dengan serangan udara, untuk meminimalkan korban sipil. Biden kemudian mengatakan bahwa kepala teroris meledakkan dirinya sebelum dia bisa ditangkap atau dibunuh oleh pasukan AS.
Baca juga: Diserbu Pasukan AS, Pimpinan ISIS Meledakkan Diri dan Tewaskan Keluarganya
“Ketika pasukan kami mendekat untuk menangkap teroris, dalam tindakan terakhir pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, dia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri,” terangnya.
Baca juga: Biden: Pasukan AS Berhasil Bunuh Pemimpin ISIS Abu Ibrahim Al-Hashimi
Presiden menambahkan bahwa ledakan itu menghancurkan seluruh lantai tiga gedung tempat al-Qurayshi berada, dan bahwa pemimpin ISIS membawa “beberapa anggota keluarganya bersamanya, seperti yang dilakukan pendahulunya.”
Meskipun Biden mengaitkan korban sipil dengan perangkat bunuh diri al-Qurayshi, Namun Biden mengakui bahwa “timnya masih menyusun laporan.”
Kantor berita SANA Suriah menceritakan kisah berbeda tentang serangan itu. Dalam sebuah laporan pada Kamis (3/2), SANA mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa pasukan AS menggunakan drone untuk menembaki beberapa bangunan di sekitar rumah al-Qurayshi, menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk enam anak-anak dan tiga wanita.
Pendahulu Al-Qurayshi, Abu Bakr al-Baghdadi, juga terpojok di Idlib oleh pasukan khusus AS dalam serangan 2019 yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump saat itu. Al-Baghdadi dilaporkan meledakkan sabuk bunuh diri, membunuh dirinya sendiri dan dua anak. Seperti Biden dengan al-Qurayshi, Trump mencemooh al-Baghdadi karena pengecut dalam kematian, mencemooh “Dia mati seperti anjing. Dia mati seperti pengecut.”
(Susi Susanti)