DEWI Chandrawati dikenal sebagai putri kedua dari pernikahan Bhre Kertabhumi yang merupakan Raja Besar Majapahit saat itu dengan Ratu Dewi Dwarawati.
Kisah Dewi Chandrawati banyak diceritakan di buku-buku sejarah, yang paling populer ialah saat Ayahnya amat risau karena ia tidak kunjung menikah.
(Baca juga: Empat Pusaka Majapahit Ada di Museum Amerika?)
Prabu Brawijaya V saat itu sempat berpikir bahwa kebahagiaan yang dirasakan tak selamanya berpihak kepadanya. Ada suka dan ada pula duka.
Mungkin saja hal itu berlaku bagi nasib dari Dewi Chandrawati saat itu. Tetapi ia yakin demikianlah bahwa seperti itulah yang Dewi Chandrawati harus lalui.
Dikutip dari buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit, Dewi Chandrawati tak berbeda jauh usianya dengan kakaknya, Retno Pembayun.
Keduanya sama-sama cantik-rupawan. Hanya saja, karena Retno Pembayun lebih tua, dia sudah menikah dengan Adipati dari Pengging yaitu Ki Ageng Pengging, sedang Dewi Chandrawati masih sendiri.
Hal itu yang menyebabkan Dewi Chandrawati sempat iri dengan kakaknya. Bagaimanapun, keadaan itu juga menjadi pemikiran bagi Sang Prabu Brawijaya V dan Ratu Dwarawati.
"Pada suatu saat, hendaknya Dinda Ratu tetap prihatin dan memperbanyak tirakat, karena putrimu Dewi Chandrawati masih belum ketemu jodohnya," gumam Prabu Brawijaya V kepada Ratu Dwarawati.