Dibalik kontroversinya, sosoknya merupakan simbol penyatuan ajaran Syiwa dengan Buddha. Tak ayal sosoknya diabadikan sebagai patung Jina Mahakshobhya (Buddha), yang hingga sekarang patung itu masih ada di Taman Apsari, Surabaya. Patung ini merupakan upaya mengenang sosok Kertanegara.
Patung tersebut sebelumnya berasal dari situs Kandang Gajak, Trowulan, yang pada tahun 1817 dipindahkan ke Surabaya oleh Residen Baron A. M. Th. de Salis. Patung tersebut oleh masyarakat sekitar disebut dengan sebutan Joko Dolog.
Tetapi dibalik kontroversinya diakui Singasari di bawah Kertanegara memiliki daerah kekuasaan yang luas. Misinya melakukan menaklukkan Pulau Sumatera menggunakan program Ekspedisi Pamalayu, merupakan salah satu kebijakan populernya.
(Susi Susanti)