JAKARTA - Angelina Sondakh kini bisa menghirup udara bebas. Namun, perasaannya bercampur aduk, haru biru, sedih dan bahagia.
Mantan Putri Indonesia tahun 2001 itu sempat membaca karyanya yang dibuat di dalam penjara. Karya tersebut berupa puisi tentang keadilan.
Angie ditahan KPK sejak 2012 karena terbukti menerima suap sebesar Rp2,5 miliar dan USD1,2 juta dalam pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atau yang dikenal dengan kasus Wisma Atlet.
Baca Juga: Bapas Jaksel: Angelina Sondakh Wajib Lapor Dua Pekan Sekali
Semasa menjalani masa hukuman, dia mengabadikan perasaannya dengan menuangkan dalam sebuah karya tulis di dalam buku berwarna merah. Ketika selesai menjalani masa tahanan 10 tahun, Ibunda dari Keanu itu turut membawa buku merah tersebut.
Ada sejumlah tulisan di dalam buku merah tersebut. Namun, salah satu yang menguras air mata adalah pada halaman awal.
Baca Juga: Sosok Mak Goblek Sahabat Karib Angelina Sondakh Dipenjara
Karya puisi itu dia bacakan di dalam kendaraan ketika hendak pulang ke rumah. Sebelum bertemu dengan anak dan keluarganya, Angelina sempat flashback dengan membaca buku merah tersebut sambil menangis terisak-isak.
"Ini karya aku. Aku lupa ini ditulis tahun berapa. Tapi yang jelas kalau baca ini, aku nangis terus," ujarnya, seperti dikutip dari akun YouTube Keema Entertainment, Jumat (4/3/2022).
Berikut puisi tentang keadilan yang tertulis buku merah itu.
Suatu Senja
Duka di hati
Masih sama
Masih tertutup
Sejuta pertanyaan tak terjawab
Air mata pun tak membantu menjawab
Karena keadilan diperkosa
Dengan gairah mereka yang masih ingin berkuasa
Aku tak akan bisa memadukan kebenaran dan keadilan.
Sehingga otak ini tak lagi terangsang untuk tanya ada apa dengan keadilan?
Rasa haru sudah lenyap
Hilang tertutup tipu muslihat.
Tak tahu lagi, mana yang benar-benar ikhlas
Dan mana yang sandiwara
Di suatu senja
Entah di bulan ke berapa
Masih sama
Aku tak bisa menggugat.
(Arief Setyadi )