KABUL – Sirajuddin Haqqani, penjabat menteri dalam negeri Afghanistan dan wakil pemimpin Taliban sejak 2016 mengatakan saat ini pihaknya tidak melihat Amerika Serikat (AS) sebagai musuh.
"Di masa depan, kami ingin memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat dan komunitas internasional,” terangnya.
“Saat ini kami tidak melihat mereka sebagai musuh,” lanjutnya.
Tapi dia membuat jaminan berulang tentang hak-hak perempuan dan pendidikan untuk anak perempuan yang bertentangan dengan pengamatan pengawas global dan pemerintah.
"Masyarakat internasional banyak mengangkat isu hak-hak perempuan. Di Afghanistan, ada prinsip-prinsip Islam, nasional, budaya, dan tradisional," katanya.
"Dalam batas-batas prinsip-prinsip itu, kami bekerja untuk memberi mereka kesempatan untuk bekerja dan itu adalah tujuan kami,” ujarnya.
Baca juga: Di Balik Sekolah Rahasia untuk Anak Perempuan Afghanistan, Bentuk Pembangkangan Terhadap Taliban
Haqqani melakukan wawancara dengan CNN dua bulan setelah Taliban merilis foto-foto langka menteri pada upacara untuk petugas polisi.
Taliban merilis apa yang disebut "keputusan tentang hak-hak perempuan" pada Desember tahun lalu yang gagal menyebutkan akses ke pendidikan atau pekerjaan dan segera dikritik oleh para wanita dan ahli Afghanistan, yang mengatakan itu adalah bukti bahwa kelompok militan tidak tertarik untuk menegakkan kebebasan dasar bagi jutaan wanita.