SUDAH bukan rahasia lagi, jika masyarakat Indonesia gemar dan ahli dalam melaut. Beberapa pahlawan negeri ini juga merupakan seorang pelaut andal yang mengabdikan diri untuk Bangsa dan Negara. Berikut adalah 3 pahlawan Indonesia yang merupakan pelaut handal dilansir beragam sumber.
(Baca juga: John Lie, 'Hantu Selat Malaka' Penembus Blokade Belanda yang Menjadi Laksamana Tionghoa Pertama)
1. Jahja Daniel Dharma (John Lie)
Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma atau John Lie adalah perwira TNI AL yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 6 November 2009. Saking lihainya dalam melaut, pria kelahiran Manado, 9 Maret 1911 ini sampai dijuluki sebagai ‘Hantu Selat Malaka’.
Pengalaman melautnya sudah ia dapat sejak bergabung dengan Maskapai Pelayaran Belanda di tahun 1929. Melansir Okezone, Lie berlayar di kapal uap MV Tosari saat Jepang masuk di tahun 1942.
Pengalaman John Lie dalam melaut ia dapatkan sampai ke India, sekaligus memperoleh banyak pengetahuan militer. Lie turut mempertahankan kemerdekaan saat kembali ke Indoneia di tahun 1945. Bersama dengan awal kapalnya, Lie berlayar sembari menyelundupkan logistik berupa bahan bakar, hasil pangan, dan obat-obatan guna mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
John Lie juga berperan besar dalam operasi penyelundupan senjata dari Asia Tenggara untuk para pejuang kemerdekaan.
2. Malahayati
Pahlawan perempuan asal Aceh yang sangat terkenal akan kemahirannya dalam melaut adalah Laksamana Keumalahayati atau Malahayati. Merujuk pada data kepahlawanan, ia lahir di Aceh Besar oada 1550 dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional tanggal 6 November 2017. Selain itu, Malahayati juga dikenal sebagai perempuan berpangkat laksamana pertama di era modern.
Malahayati adalah putri dari pelaut bernama Laksamana Machmud Syah yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sejarah mencatat, Malahayati mempunyai pasukan berisi 2 ribu orang yang seluruh prajuritnya adalah janda.
Pasukan bernama Inong Balee tersebut terdiri dari istri pejuang yang bertarung di pertempuran Teluk Haru melawan Portugis dan sudah gugur. Malahayati langsung memimpin pasukan ini dan aksinya tersebut membuat Belanda sangat kerepotan. Salah satu penjelajah ternama Belanda, Cornelis de Houtman, bahkan berhasil dibunuh oleh Malahayati pada 1599.
3. R.E. Martadinata
Laksamana Laut Raden Eddy Martadinata atau R.E Martadinata resmi menjadi pahlawan nasional Indonesia pada 7 Oktober 1966. Ia lahir di Bandung, 29 Maret 1921 dan wafat di Jawa Barat pada 6 Oktober 1966. Pelaut TNI AL ini sangat berjasa dengan membentuk barisan benteng laut di udara. Satu pesan yang terus digaungkan Martadinata adalah ‘kuasailah lautanmu,”.
Martadinata tercatat diangkat menjadi KSAL pada 17 Juli 1959 dan terus menata kekuatan armada angkatan laut. Martadinata tewas pada di usia yang relatif muda, yakni 45 tahun, dalam sebuah kecelakaan helikopter. Kala itu, ia tengah dalam perjalanan pulang dari Puncak ke Jakarta dengan mengendarai helikopter Alloute A IV 422.
(Fahmi Firdaus )