JAKARTA - Kadar antibodi yang terbentuk oleh vaksin Covid-19 akan menurun setelah 6 bulan penyuntikan. Lalu, perlukah dilakukan vaksinasi Covid-19 ulang?
“Normalnya antibodi dapat bertahan 6 sampai dengan 8 bulan pada orang dewasa yang sehat. Umumnya semakin besar gejala yang dirasakan saat positif Covid-19 maka semakin lama rentang waktu antibodi bertahan dalam tubuh,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (26/8/2022).
BACA JUGA:Jokowi Minta Anak di Bawah 6 Tahun Divaksin Covid-19, Satgas: Sedang Diproses
Wiku menegaskan, level antibodi dan imunitas populasi yang baik seperti sekarang ini merupakan hal yang perlu dijaga, bahkan terus diperkuat.
Selain itu, kata Wiku, semakin tua umur seseorang, semakin singkat rentang waktu antibodi bertahan dalam tubuh.
“Misalnya lansia yang hanya bertahan kurang lebih 3 bulan,” katanya.
BACA JUGA:Sebaran 4.549 Kasus Covid-19 di 34 Provinsi Hari Ini, DKI Jakarta Terbanyak
Oleh karena itu, Wiku mengatakan, bentuk komitmen pemerintah terus melindungi masyarakat seiring dengan percepatan laju vaksinasi dosis 1, 2 dan booster ke satu, upaya booster kedua terus dijalankan khususnya untuk kelompok masyarakat rentan.
Wiku menyayangkan laju suntikan atau jumlah suntikan yang dilakukan setiap bulannya terus mengalami penurunan sejak Mei. Jika dibandingkan pada Mei lalu, jumlah suntikan dalam satu bulan baik dosis satu, dua, dan tiga sempat mencapai lebih dari 7 juta suntikan. Sedangkan pada Agustus ini hanya 3,8 juta suntikan atau berkurang hampir 50% nya.
“Padahal, capaian Indonesia untuk vaksin dosis kedua dan ketiga di tingkat nasional masih dapat dikejar untuk terus ditingkatkan karena cakupan dosis kedua masih di bawah 80% dan bahkan untuk dosis ketiga masih hanya sebesar 25% saja,” katanya.
Wiku mengatakan, pada prinsipnya, keberhasilan menuju endemi akan membuat kebutuhan vaksinasi berkurang, seiring dengan transmisi yang lebih terkendali.
(Arief Setyadi )