Fisioterapi Didatangkan ke Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan untuk Percepat Penyembuhan

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 14 Oktober 2022 11:03 WIB
Pengobatan korban tragedi Kanjuruhan (Foto: MPI)
Share :

MALANG - Fisioterapi didatangkan ke rumah para korban dalam tragedi Kanjuruhan untuk mempercepat penyembuhan.

Tim Satgas Malang raya Trauma Healing (Sama Rama) Polresta Malang Kota memantau langsung pemeriksaan kondisi korban yang masih mengeluhkan sakit di beberapa bagian anggota tubuhnya, termasuk yang mengalami dislokasi.

Tiga orang korban yang mendapat perhatian khusus dari tim yang bertugas yaitu Satria Bagas warga Jalan Gatot Subroto Gang II Klojen, Anisa Khotija dari wilayah Kedungkandang, dan Seftian Putra dari Sukun, menjadi perhatian mendapatkan perawatan dari dua orang terapis

Kasat Resnarkoba Polrest Malang Kota Kompol Dodi Pratama mengatakan, tim ini bergerak sesuai dengan arahan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dengan menggandeng fisioterapi. Pasalnya beberapa korban juga masih mengeluhkan adanya gejala-gejala di bagian tubuhnya akibat terinjak-injak saat tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Kanjuruhan, Eks Kapolres Malang Tak Tahu Larangan FIFA

"Kami menggandeng terapis dari Griya Terapi Sehat Malang sengaja datang untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan fisioterapi bagi korban seperti yang dikeluhkan yakni dislokasi, terkilir, permasalahan pada otot," ujar Dodi, saat dikonfirmasi pada Jumat pagi (14/10/2022).

Baca juga: Komnas HAM Tanyakan Perencanaan Pengamanan dan Manajemen Sepak Bola ke PSSI

Menurutnya, selain sebagai alternatif pengobatan medis ke beberapa korban. Tim fisioterapi dikerahkan agar meringankan rasa sakit yang dialami korban. Selain tentunya upaya trauma healing, mengingat sejumlah korban juga masih terlihat sulit melupakan peristiwa itu.

"Keluhan yang dialami ketiga korban tersebut perlahan sudah mulai terasa ringan, setelah dilakukan serangkaian tindakan oleh para terapis yang sudah disiapkan. Upaya yang dilakukan dengan cara jemput bola ini menghasilkan apresiasi positif, pasalnya kini korban terlihat mulai ada tanda- tanda membaik pada bagian persendian ditandai dengan kembali dapat digerakkan berkat bantuan dari terapis," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2 - 3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain. Banyak orang meninggal dunia karena tembakan gas air mata ke tribun, hingga membuat panik ribuan suporter dan terjadilah desak-desakan.

Akibat kejadian setidaknya 132 orang dikonfirmasi meninggal dunia dan 550 orang luka-luka hingga Selasa sore (11/10/2022). Para korban ini tersebar di 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.

Pascakejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.

Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya